PENERAPAN STRATEGI METAKOGNISI DAN BERPIKIR KRITIS DALAM MENULIS ARGUMENTASI PADA MAHASISWA PGSD UPI KAMPUS PURWAKARTA

Indah Nurmahanani

Abstract


Kemampuan menulis argumentasi merupakan salah satu bekal ilmu yang
harus dimiliki oleh mahasiswa calon guru Sekolah Dasar. Hasil menulis argumentasi yang dipublikasikan oleh mahasiswa akan menjadi jendela informasi bagi pembaca di era globalisasi dewasa ini. Akan tetapi, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis khususnya argumentasi pada mahasiswa PGSD banyak mengalami kendala. Sebagian besar mahasiswa merasa sulit mengembangkan pendahuluan, belum dapat menyuguhkan fakta, sistematika gagasan yang dikemukakan masih terloncat-loncat, dan kemampuan menulis berdasarkan analisis
masih belum baik. Selain itu, strategi pembelajaran dalam menulis argumentasi kurang tepat, proses menulis argumentasi kurang mengarah pada pencapaian tujuan akhir/publikasi, proses menulis lebih mengutamakan aspek teori kepenulisan, dan latihan pengembangan tulisan argumentasi kurang dibahas mendetail secara konsisten. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan menulis argumentasi pada mahasiswa PGSD maka dalam proses pembelajarannya dilakukan melalui strategi metakognisi dan berpikir kritis. Hal ini disebabkan melalui strategi ini, mahasiswa harus merencanakan, memantau dan mengendalikan pikirannya dalam
menulis. Selain itu berpikir kritis diperlukan oleh mahasiswa untuk memahami masalah, menilai dengan berdasarkan analisis pada informasi dari berbagai sumber, dan menarik kesimpulan dengan penalaran logis.


Full Text:

PDF

References


Akhadiah, Sabarti, Maidar Arsyad dan Sakura Ridwan. (1988). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, A. Chaedar. (2008). Filsafat Bahasa dan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anderson, Lorin W, David R. Krathwohl, Peter W.Airasian. (2000). A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman

Benjafield, John G. (1992). Cognition, Englewood Cliffs. New Jersey;

Prentice Hall. Besnard, Philipe dan Anthony Hunter. Elementsof. (2008). Argumentation. Cambridge: The MIT Press.

Chamot, Anna Uhl dkk. (1999). The Learning Strategies Handbook. London: Longman.

Crider, Andrew B et al. (1983). Psychology. Illionis: Scott, Foresmen and Company.

Cubuku, Feyrel. (2008). Enhancing Vocabulary development and reading comprehension through metacognitive strategies’. Issues in Educational Research.

Darmansyah. (2010). Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara.

D’Angelo, Frank J. (1980). Process and Thougt in Composition. Cambridge, Massachutes: Wintrop Publishers.

Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Fisher, Robert. (1992). Teaching Children to Think. Herts: Simon and Schuster Education.

Flavel. H, John dan Patricia H. Miller. (1993). Cognitive Development. New Yersey: Prentice Hall.

Grab, William dan Robert B. Kaplan. (1996). Theory and Practice of Writing: An Applied Linguistic Perspective. London: Longman.

Hayon, Josep. (2007). Membaca dan Menulis di Media Massa. Jakarta: Grasindo.

Hernowo. (2001). Mengikat Makna Mengubah Paradigma Membaca dan Menulis Secara Radikal. Bandung: Kaifa.

Israel, Susan E. (2008). Metacognition in Literacy Learning. Mahwah: Taylor & Francis.

Jacobsen, David, Paul Eggen, dan Donald Kauchak. (1989). Methods for Teaching a Skill Approach. Colombus: Merill Publishing Company.

Keraf, Gorys.(1982). Argumentasi dan Narasi.Jakarta: Gramedia.

Laminuddin, Minoza, (2009). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta :Diksi Insan Mulia.

Lincoln, David. (1986). Writing a College Handbbok. New York: W.W Norton & Company.

Malcom X. (2008). Menyeimbangkan Otak Kiri dan Kanan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

MayBerry, Katherine J. (2009), Everyday Argument: A Guide to Writing and Reading Effective Arguments. Boston: HOUGHTON Mifflin Company.

Munandar, S.C. Utami. (2002). Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Nitko, Anthony J. (1996). Educational Assesment of Student. New Jersey/Columbia Ohio: Merril and Imprint of Prentice Hall.

Oxford, Rebecca L. (1990). Language Learning Strategies: What Every Teacher Should Know. Boston:

Heinle & Heinle Publishers. Pranoto, (2004). Naming. Creative Writing. Jakarta: Prima Media.

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesioalisme Guru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Russel, David H. (1956). Childern’s thinking.London: Blaisdell Publishing Company.

Schneider, Wolfgang. (2008). ’the development of metacognitive knowledge in children and implications for education’. Journal compilation: international Mind, Brain, and education society and wiley periodicals.

Semiawan, Conny. (1987). Memupuk Bakat dan Kreatifitas Sekolah Menengah. Jakarta: Gramedia.

Sidharta, B Arif. (2008). Pengantar Logika: Sebuah Langkah Pertama Pengenalan Medan telaah. Bandung: Refika Aditama.

Sperling, Abraham P. (1982). Psychology Made Simple. London : Heinemann.

Sroufe, L. Alan et al. (1996). Child development its nature and course. New York: McGraw-Hill, Inc.

Suriasumantri, Jujun S. (1996). Membangun Ilmu dan Teknologi Sejak Dini. Jakarta: Departemen dalam Negri, Direktorat Jendral Pembangunan Daerah.

Tabroni, Roni. (2007). Proses kreatif menulis di media massa. Bandung: Nuansa.

Van Eemeren, Frans H Dan Rob Grootendorst. (2004). A systematic Theory of argumentation. Cambridge: Cambridge University Press.

Widyamertaya, A dan Veronica Sudiati, (1997). Dasar-dasar menulis karya ilmiah.Jakarta: Grasindo.

Zimbardo, Philip G. dan FloydL. Ruch, (1980). Essentials of psychology and life. Illinois: Scoot, Foreman and Company.




DOI: https://doi.org/10.17509/md.v10i1.3242

Refbacks