Pelestarian Tradisi Nyeruit Sebagai Warisan Gastronomi Kota Bandar Lampung

Fitri Cahya Ningrum, Dewi Turgarini, Risya Ladiva Bridha

Abstract


Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Sebagai ibukota, Bandar Lampung merupakan salah satu daerah tujuan wisata baik domestik maupun mancanegara. Tradisi daerah setempat, alam dan kuliner merupakan bagian dari kegiatan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui salah satu tradisi makan khas masyarakat Lampung yaitu Tradisi Nyeruit, ditinjau dari komponen gastronomi, upaya yang telah dilakukan 9 stakeholder (nona helix) dalam melestarikan tradisi makan tersebut, serta melihat potensi tradisi nyeruit sebagai wisata gastronomi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif atau penelitian deskriptif. Untuk memperoleh data yang diperlukan maka penelitian ini dilakukan melalui wawancara secara mendalam, observasi, dan dokumentasi sehingga membutuhkan proses dalam mendapatkan dan mengolah data tersebut sebagai hasil penelitian. Kota Bandar Lampung merupakan fokus dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan komponen-komponen gastronomi yang terdapat pada Tradisi Nyeruit sebagai warisan gastronomi di Kota Bandar Lampung,  identifikasi peran para stakeholder (nona helix) terhadap upaya pelestarian Tradisi Nyeruit serta seberapa besar potensi tradisi nyeruit untuk dijadikan wisata gastronomi menunjukkan hasil untuk dikembangkan sebagai wisata gastronomi.   


Keywords


Pelestarian; Tradisi Nyeruit; Warisan Gastronomi; Potensi Wisata Gastronomi; Bandar Lampung

References


Anggraini, D. (2017). Menyeruit, Yuk! Bandar Lampung: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Ardiwidjaja, R. (2018). Arkeowisata : Mengembangkan Daya Tarik Pelestarian Warisan Budaya. Yogyakarta: Deepublish. Diambil dari https://books.google.co.id/books?id=GahcDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false

Hardani, Andriani, H., Ustiawaty, J., Utami, E. fatma, Istiqomah, ria R., Fardani, R. A., … Auliya, N. H. (2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (H. Abadi, ed.). Yogyakarta: Pustaka Ilmu Group.

Hasmah, H. (2020). Makanan Tradisional Pulu Mandoti di Enrekang. Walasuji Jurnal Sejarah dan Budaya, 11(1), 171–181. https://doi.org/10.36869/wjsb.v11i1.75

Iman, M. (2020). Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara ke Lampung periode 2014-2019. Diambil dari Good News From Indonesia website: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/08/30/selain-pantai-ini-5-destinasi-wisata-instagenic-di-lampung

Isdarmanto. (2017). Dasar-Dasar Kepariwisataan dan Pengelolaan Destinasi Pariwisata. Yogyakarta: Gerbang Media Aksara dan STiPrAm Yogyakarta.

Kementerian Hukum dan HAM. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Jakarta: Kemenkumham.

Leksikowati, S. S., Oktaviani, I., Ariyanti, Y., & Akhmad, A. D. (2019). Ethnobotanical Study of Plants Used by People in Labuhan Ratu Village, East Lampung Regency. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 258(1), 1–8. https://doi.org/10.1088/1755-1315/258/1/012027

Ningsih, C., & Turgarini, D. (2020). Preservation and Development of Kampung Nikmat As Tourist Destination for Sunda Gastronomy Cultural Heritage. Tourism Scientific Journal, 5(juni 2020), 266–276. https://doi.org/https://doi.org/10.32659/tsj.v5i2.97

Pratiwi, A. M. (2015). Nyeruit di Kedamaian (KAJIAN KEYAKINAN MAKANAN SERTA PERUBAHANNYA PADA ORANG LAMPUNG DI KELURAHAN KEDAMAIAN, KECAMATAN KEDAMAIAN, BANDAR LAMPUNG) (Universitas Lampung). Universitas Lampung. Diambil dari http://digilib.unila.ac.id/13505/

Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). DASAR METODOLOGI PENELITIAN (Ayup, Ed.). Yogyakarta: Literasi Media Publishing. Diambil dari http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf

Soeroso, A., & Turgarini, D. (2020). Culinary Versus Gastronomy. E-Journal of Tourism, 7(2), 193–204. https://doi.org/10.24922/eot.v7i2.60537

Taqwani, M. D. (2012). Analisis Kebudayaan Gastronomi dan Tindak Tutur dalam Kajian Pragmatik pada Film Ratatoulie. A-research.upi.edu, 55.

Turgarini, D. (2021). The Salapan Cinyusu (Nona Helix) as a “creativepreneurship” support model for gastronomy tourism in Bandung city. Promoting Creative Tourism: Current Issues in Tourism Research, 429–437. https://doi.org/10.1201/9781003095484-62

Turgarini, Dewi. (2018). Gastronomi Sunda Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung. Universitas Gajah Mada.




DOI: https://doi.org/10.17509/gastur.v1i2.40575

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats