PENDIDIKAN SEKS PADA REMAJA TUNANETRA (Studi Deskriptif di SLBN A Kota Bandung)

Rikrik Triwiaty

Abstract


Penelitian ini berangkat dari adanya permasalahan seksual yang dilakukan oleh remaja tunanetra di sekolah yaitu melakukan pacaran yang berlebihan yang terjadi akibat ketidaktahuan mengenai seks dan rasa ingin tahu yang tinggi pada remaja tunanetra. Sekolah sudah memiliki program pendidikan seks, akan tetapi belum dilaksanakan secara optimal sehingga remaja tunanetra mendapatkan informasi mengenai pengetahuan seks dari media informasi lainyang belum tentu kebenarannya. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan mengetahui lebih dalam mengenai pelaksanaan pendidikan seks pada remaja tunanetra di SLBN A Kota Bandung yang meliputi: (1) Bagaimana program pendidikan seks pada remaja tunanetra, (2)  Bagaimana pelaksanaan pendidikan seks pada remaja tunanetra, (3)  Apa hambatan yang di alami dalam pelaksanaan pendidikan seks pada remaja tunanetra, (4) Upaya apa yang di lakukan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pendidikan seks pada remaja tunanetra, (5) Bagaimana evaluasi pendidikan seks  pada remaja tunanetra, remaja yang dimaksudkan peneliti yaitu yang berusia 15-18 tahun atau pada tingkat satuan pendidikan SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas). Demi mencapai tujuan tersebut maka digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara keseluruhan dapat diketahui bahwa Program pendidikan seks sudah diadakan di SLBN A Kota Bandung program ini bernama Kesehatan Reproduksi (Kespro), pelaksanaan pendidikan seks pada remaja tunanetra  di SLBN A Kota Bandung belum maksimal artinya  tidak ada jadwal khusus dalam pelaksanaannya juga tidak diwajibkan bagi semua siswa khususnya remaja untuk mengikuti program dan tidak ada penilaian khusus, sehingga  banyak siswa yang memilih untuk tidak mengikuti program ini. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pogram pendidikan seks di SLBN A Kota Bandung penyediaan sarana dan prasarana berupa kelas khusus sehingga setiap akan melaksanakan program kespro ini siswa mencari kelas kosong. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pendidikan seks di SLBN A Bandung antara lain, strategi khusus dalam proses pelaksanaan kegiatan untuk mengatasi siswa yang kurag percaya diri dan pemalu. Evaluasi pendidikan seks  pada remaja tunanetra yang dilakukan di SLBN A Bandung yaitu pengamatan perubahan perilaku serta peningkatan pemahaman remaja tunanetra ke arah yang lebih baik.

Keywords


Pendidikan Seks, Remaja,Tunanetra

Full Text:

PDF

References


Afan. (2013) Pola dan perilaku seksual remaja. [Online]. Tersedia di http://melewihealth.blogspot.com/2013/05/pola-dan-perilaku-seksual-remaja.html [ Diakses 10 November 2013]

Ambar. (2012) Sex education. [Online]. Tersedia di http://ambarrpiisangg.blogspot.com/ [Diakses 10 November 2013]

Arikunto, S. (2006) Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Creswell, J. W. (2012) Educational research: planning, conducting and evaluating quantitative and qualitative research (fourth edition). USA:Pearson Education.

Daud, A. (1997) Pendidikan seks bagi anak tunanetra usia remaja. Makalah Fakultas Ilmu Pendidikan, UPI:Bandung.

Haryanto. (2011) Pentingnya pendidikan seks. [Online]. Tersedia di http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-seks-sex-education/[ Diakses 1 November 2013]

Irianto, K. (2013) Permasalahan seksual. Bandung:CV Yrama Widya.

Kusnandar, R. (2008) Kepercayaan diri mahasiswa tunanetra di perguruan tinggi. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Bandung:tidak diterbitkan.

Moleong, L.J. (2012) Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nurhidayah, N. (2011) Perilaku heteroseksual remaja tunanetra. Skripsi pada FKIP UPI Bandung:tidak diterbitkan

PERTUNI. Definisi tunanetra. [online]. Tersedia di http://pertuni.idp-europe.org/ [ Diakses 29 Oktober 2013]

Purnama, D.S. (2010) Pentingnya sex education bagi remaja. [Online]. Tersedia di http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/diana-septi-purnama-mpd/sex-education-sman-1-tempel.pdf [ Diakses 10 November 2013]

Sarwono, S.W. (2012) Psikologi remaja. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Satori, DJ., dan Komariah, S. (2010) Metode penelitian kualitatif. Bandung:Alfabeta.

Setiawati, D. (2010) Persepsi remaja mengenai pendidikan seks. Skripsi pada FKIP UNSEMA Surakarta:tidak diterbitkan.

Somantri, S. (2006) Psikologi anak luar biasa. Bandung:Refika Aditama.

Sugiyono. (2012) Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012) Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2007) Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suraji, Rahmawati, dan Sofia. (2008) Pendidikan seks bagi Anak, panduan keluarga muslim. Yogyakarta:Pustaka Fahima.

Yusuf, S. (2011) Psikologi perkembangan anak&remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.




DOI: https://doi.org/10.17509/jassi.v19i1.22709

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Universitas Pendidikan Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JASSI Anakku is published by Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
e-ISSN : 2776-8783
p-ISSN : 1412-9337
View My Stats