Faktor yang melatarbelakangi penelitian ini ialah terdapat siswa Cerebral Palsy yang mengalami kesulitan dalam melakukan proses komunikasi terutama dalam berbicara. Gangguan bicara yang dialami subjek disebabkan karena adanya kekakuan pada otot organ bicara. Otot pada organ bicara yang mengalami kekakuan atau lumpuh (spams) diantaranya adalah lidah, bibir dan rahang bawah dan menyebabkan artikulasi tidak benar. Hal ini menyebabkan pesan yang disampaikan secara verbal oleh anak sulit dimengerti komunikan, akibatnya apa yang ia butuhkan tidak dapat terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem Alternative and Augmentative Communication (AAC) dan mengetahui pengaruhnya terhadap keterampilan komunikasi subjek. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah mix methode dengan pendekatan exploratory sekuensial. Metode ini dipilih karena peneliti harus mengolah data deskripsi yang menghasilkan penjelasan mengenai kondisi objektif subjek serta pengembangan sistem AAC dengan menggunakan metode kualitatif, serta data pengukuran keterampilan komunikasi subjek sebelum dan sesudah menggunakan AAC, dengan metode penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian ini ialah sebuah sistem komunikasi alternatif I-Talk. I-Talk memiliki dua komponen utama, yakni tombol pemanggil untuk memanggil orang disekitar ketika membutuhkan bantuan dan papan gambar untuk menyampaikan kebutuhan. Hasil lain dalam penelitian ini ialah berupa peningkatan keterampilan komunikasi subjek. Peningkatan keterampilan komunikasi terlihat dari keterampilan komunikasi subjek yang pada awalnya belum bisa dipahami sama sekali oleh komunikan, setelah menggunakan I-Talk meningkat dengan indikator mampu memanggil orang tua, pengasuh dan guru. Selain itu, mampu menanggapi pertanyaan komunikan, menyampaikan keinginan saat ingin minum air, teh gelas, susu, roti, mie, snack,buah, buang air besar, buang air kecil, jalan- jalan,nonton TV, pulang ke rumah dan mendengar musik.
Keywords
Augmentative and Alternative Communication (AAC), I-Talk, Komunikasi siswa Cerebral Palsy
Abadi, Reza. (2013). Pengembangan Media Alternatif And Augmentatif Communication (Aac) Dalam Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Pada Anak Dengan Hambatan Komunikasi. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
Creswell. (2014. Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. California: Thousand Oaks.
Glennen, S.L. & DeCoste, D.C. (1997). The Handbook of Augmentative and Alternative Communication. London, U.K: Singular Publishing Group, Inc.
Salim. (1996). Pendidikan Bagi Anak Cerebral Palsy.__________: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Sunanto, J. Takeuchi, K. Nakata, H. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subyek Tunggal. Jepang : Criced University of Tsukuba.
Warick, Anne. (1998). Communication Withouth Speech, Augmentative and Alternative Communication Around the World. Canada: Issac Press.