DEKONSTRUKSI PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL DI KEPULAUAN RIAU

Ichwan Azhari

Abstract


Tulisan ini bertujuan untuk mendekonstruksi materi pembelajaran sejarah di Kepulauan Riau yang a-historis terhadap eksistensi Orang laut dalam sejarah lokal di wilayah ini.    Sebagai salah satu wilayah kepulauan yang ada di Indonesia, rekam jejak sejarah Provinsi Kepulauan Riau tidak akan terlepas dari kehadiran Orang Laut sebagai aktor yang bermain dalam membesarkan dunia maritim Nusantara sejak abad ke-7 Masehi. Keahlian Orang Laut dalam bertempur di laut dan di darat menjadi faktor kunci dalam mengamankan jalur perdagangan masa itu yang berhasil menarik minat bangsa-bangsa asing untuk berlayar ke perairan Nusantara. Orang Laut adalah pasukan tempur andalan Sriwijaya. Di masa Kesultanan Malakka dan Johor, Orang Laut menduduki posisi penting sebagai hulubalang dan panglima kerajaan yang sangat dihormati. Kegemilangan Orang Laut dan kejayaan Orang Laut yang terlupakan inilah yang akan dielaborasi dalam tulisan ini sebagai penguatan sejarah lokal di Kepulauan Riau yang sangat dekat dengan budaya maritim. Temuan penelitian menunjukkan bahwa di dalam buku teks yang tersaji di sekolah kebesaran sejarah maritim Indonesia eksistensi Orang Laut terpinggirkan oleh label sebagai komunitas adat terpencil (KAT). Textbook oriented di sekolah-sekolah melalui buku-buku terbitan penerbit pulau Jawa belum memberi kontribusi yang berarti dalam mempopulerkan Orang Laut sebagai bagian integral sejarah lokal Kepulauan Riau. Penguatan eksistensi Orang Laut sebagai sejarah lokal ini tentu saja semakin mengokohkan pilar kemaritiman Kepulauan Riau yang menjadi akar dari sejarah nasional Indonesia sebagai bangsa maritim terbesar di kawasan Asia Tenggara.  


Keywords


Orang Laut, sejarah lokal, Kepulauan Riau.

References


Badan pusat statistik Riau, “BPS Provinsi Kepulauan Riau,” 2012.

I. Azhari, “Dunia Maritim sebagai Ancaman: Melemah dan Hancurnya Kerajaan Kerajaan Maritim di Selat Malaka dalam Karya Sastra Melayu Klasik,” in Konferensi Nasional Sejarah X, 2016.

A. . Lapian, Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX. Jakarta: Komunitas Bambu, 2009.

I. Azhari, “Sampan Kajang: the Orang Laut’s Maritime Cultural Heritage in The East Coast of Sumatra,” in Friendly City International Conference 5, 2019.

L. Lenhart, “Orang Suku Laut Ethnicity and Acculturation,” Bijdr. Tot Taal-, Land-en Volkenkd., vol. 153, no. 4, pp. 577–604, 1997.

Loeb. E. M, Sumatra: Sejarah dan Masyarakatnya. Yogyakarta: Ombak, 2013.

O. . Wolters, Kebangkitan & Kejayaan Sriwijaya Abad III-VII. Depok: Komunitas Bambu, 2017.

C. Chou, The Orang Suku Laut of Riau, Indonesia: the inalienable gift of territory. New York: Routledge, 2010.

T. Abdullah, Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press., 2005.




DOI: https://doi.org/10.17509/jpis.v28i2.21067

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Ichwan Azhari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.