BUKU TEKS SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENUMBUHKAN BERPIKIR KRITIS DAN INTEGRATIF SISWA DI SMA
Abstract
Sumber belajar adalah salah satu komponen pembelajaran cukup penting menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran. Selama ini pengalaman menunjukkan bahwa para guru yang mengajar di sekolah masih banyak yang mengandalkan buku sebagai rujukan utama dalam proses mengajarnya. Hal ini tentu saja tidak dapat dikatakan salah, akan tetapi ini menjadikan buku teks sebagai satu-satunya buku rujukan akan mengakibatkan kreativitas guru dan siswa menjadi kurang berkembang. Hal ini terjadi pula dalam mata pelajaran sejarah di Sekolah Menengah Atas. Pelajaran sejarah di SMA yang objek studinya kebanyakan berkaitan dengan fakta-fakta dan peristiwa masa lalu, di mana daya ingat seseorang itu terbatas maka buku menjadi hal yang sangat diandalkan untuk mengingat kembali memory guru terhadap materi yang akan diajarkannya ke siswa. Begitu pula dengan siswa yang sering diberikan tugas-tugas oleh guru mata pelajarannya acapkali menjadikan buku teks sejarah dan atau mata pelajaran yang lain, mayoritas mereka menjadikan buku teks sebagai sumber belajar dan sumber atau bahan untuk mengerjakan tugas-tugas mata pelajarannya.
Kata kunci: buku teks sejarah, berpikir kritif, integratif dan pembelajaran sejarah.
References
Brian Garvey and Mary Krug. (1977). Models of History Teaching in the Secondary School (Oxpord: Oxpord University Press).
Cartwright, R.D. (1999). Mimpi dalam Ada Kuper dan Jessica Kuper. Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial. Diterjemahkan oleh Haris Munandar, dkk. Jakarta: Rjagrafindo Persada.
Depdiknas. (2006). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dan Permendiknas No. 22, 23, 24 Tahun 2005. Jakarta: Depdiknas.
Ennis, R.H. (1981). Critical Thingking. Ney York: Prentice Hall.
Fenton, E. ed. (1966). Teaching the New Social Studies in Secondary Schools: an Inductive Approach. New York: Carnegie_ mellon University.
Hasan, S. Hamid. (1992). Pandangan Siswa Terhadap Pendidikan Sejarah Dilihat Dari Berbagai Faktor Pengajaran dan Pribadi Siswa. Laporan Penelitian. IKIP Bandung: Tidak diterbitkan.
Jarolimek. (1966). Teaching and Learning In The Elementary School. Mcmillan Publication.
Kartodirdjo, Sartono. (1993). Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional (Dari Kolonialisme Sampai Nasionalisme). Jilid 2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kartodirdjo, Sartono. (1994). Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-1900 Jilid I“ Dari Emporium sampai Imperium”. Jakarta: Gramedia pustaka utama.
Laue, T.H. Von (1981). What History for Year 2000?”. Dalam The History Teacher Vol. 15. P.28.
Mulyana, A (ed.) (2012). Pendidikan Sejarah Indonesia Isu dalam Ide dan Pembelajaran. Bandung: Rizqi Press.
Mulyana, A & Gunawan, R. (2007). Sejarah Lokal. Penulisan dan Pembelajaran di sekolah. Bandung: Salamina Press Bandung.
Purwanto, B. (2008). Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor.
Sjamsuddin, H. (1999). Metodologi Sejarah. Bandung:UPI.
Supriatna, E. (2012). Pembelajaran Sejarah Berbasis Nilai-nilai Religi dan Budaya di Kawasan Banten Lama. (Disertasi SPs UPI tidak diterbitkan).
Supriatna, N. (2007). Kontruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Bandung: Historia Utama Press.
Soedjatmoko (1995). Dimensi Manusia Dalam Pembangunan. Jakarta: LP3ES.
Widja, I Gde. (2002). Menuju Wajah Baru Pendidikan Sejarah. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama.
Wineburg, S. (1994). Historical Thinking (and Other Unnatural Acts, Charting the Future of Teaching the Past). Philadelphia: Temple University Press.
DOI: https://doi.org/10.17509/jpis.v22i2.2187
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Encep Supriatna