Pengaruh Masa Transisi Remaja Menuju Pendewasaan Terhadap Kesehatan Mental Serta Bagaimana Mengatasinya

Melyana Safitri

Abstract


Adolescence is a time when there are many processes experienced by an individual, both physically and psychologically. For this reason, this scientific research aims to be able to describe what developments occur during adolescence towards maturity and its effects on mental health from the anxiety they experience. The method used in this research is a literature study from various data reference sources, also give them some questionnaires. From this analysis, I will look at what problems they generally experience and what is the background of these problems in general. How do they motivate themselves, is it enough with the role of self-motivation, then, do they need motivation from other people in dealing with this problem, then how is the context devoured by someone who is more closed off, and those who think the problems and stress they experience are just winds. Then, how about their mental health today? With this condition, the role of self-motivation, such as self-love and self-awareness, plays an important role. The role of the closest people is also important in helping them express their feelings.


Keywords


Mental Health; Psychological; Self-motivation

References


Azmi, N. (2015). Potensi emosi remaja dan pengembangannya. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 2(1), 36-46.

Batubara, J. R. (2016). Adolescent development (perkembangan remaja). Sari Pediatri, 12(1), 21-9.

Budiman, N. (2010). Perkembangan kemandirian pada remaja. Jurnal Pendidikan, 3(1), 1-12.

Cahyono, B. D., Handayani, D., dan Zuhroidah, I. (2019). Hubungan antara pemenuhan tugas perkembangan emosional dengan tingkat stres pada remaja. Jurnal Citra Keperawatan, 7(2), 64-71.

Chamidah, A. N. (2009). Deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Jurnal Pendidikan Khusus, 5(2), 83-93.

Darmayanti, N. (2008). Meta‐analisis: Gender dan depresi pada remaja. Jurnal Psikologi, 35(2), 164-180.

Diananda, A. (2019). Psikologi remaja dan permasalahannya. ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam, 1(1), 116-133.

Dianovinina, K. (2018). Depresi pada remaja: Gejala dan permasalahannya. Jurnal Psikogenesis, 6(1), 69-78.

Ekasari, A., & Yuliyana, S. (2012). Kontrol diri dan dukungan teman sebaya dengan coping stress pada remaja. SOUL: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 5(2), 55-66.

Erzad, A. M. (2018). Peran orang tua dalam mendidik anak sejak dini di lingkungan keluarga. ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 5(2), 414-431.

Fitri, E., Zola, N., & Ifdil, I. (2018). Profil kepercayaan diri remaja serta faktor-faktor yang mempengaruhi. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 4(1), 1-5.

Hasmayni, B. (2014). Hubungan antara kepercayaan diri dengan penyesuaian diri remaja. Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA, 6(2), 98-104.

Karneli, Y. (2018). Upaya guru BK untuk mengentaskan masalah-masalah perkembangan remaja dengan pendekatan konseling analisis transaksional. ISLAMIC COUNSELING Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(1), 79-90.

Karusdianti, K. (2018). Aplikasi Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Menggunakan Metode Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Berbasis Android Pada Rumah Bersalin Rhaudatunnadya. Jurnal Informatika SIMANTIK, 3(1), 15-20.

Mallo, H., dan Ronda, D. (2010). Analisis faktor penyebab utama kecenderungan bunuh diri di kalangan remaja yang berusia 15-17 tahun di Makassar. Jurnal Jaffray, 8(1), 35-43.

Mania, S. (2008). Teknik non tes: telaah atas fungsi wawancara dan kuesioner dalam evaluasi pendidikan. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 11(1), 45-54.

Mardison, S. (2016). Konformitas teman sebaya sebagai pembentuk perilaku individu. Jurnal Al-Taujih: Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami, 2(1), 78-90.

Maulina, R. D., dan Amalia, S. (2019). Keberfungsian keluarga bagi penyesuain sosial mahasiswa baru. Jurnal Psikologi, 15(1), 57-67.

Morgenroth, T., Ryan, M. K., dan Peters, K. (2015). The motivational theory of role modeling: How role models influence role aspirants’ goals. Review of General Psychology, 19(4), 465-483.

Nur, I. F., & Ekasari, A. (2008). Hubungan antara konsep diri dengan kecerdasan emosional pada remaja. SOUL: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 1(2), 15-31.

Prasasti, S. (2017, July). Kenakalan remaja dan faktor penyebabnya. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling, 1(1), 28-45.

Rafidiyah, D., dan Nadia, H. (2020). The emotional experiences of Indonesian PhD students studying in Australia during the COVID-19 pandemic. Journal of International Students, 10(S3), 108-125.

Ramadhani, T. N., dan Putrianti, F. G. (2014). Hubungan antara kepercayaan diri dengan citra diri pada remaja akhir. Jurnal Spirits, 4(2), 22-32.

Simanullang, H. G., & Silalahi, A. P. (2020). Sistem Kuesioner Penilaian Kinerja Guru Menggunakan Metode Multifactor Evaluation Process Pada Smp Negeri 3 Binjai Berbasis Framework Codeigniter. Jurnal Informatika Kaputama (JIK), 4(2), 149-157.

Susanti, Y., Pamela, E. M., dan Haryanti, D. (2018). Gambaran perkembangan mental emosional pada remaja. In Unissula Nursing Conference Call for Paper and National Conference, 1(1), 38-44.

Tricahyani, I. A. R., dan Widiasavitri, P. N. (2016). Hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada remaja awal di panti asuhan Kota Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, 3(3), 542-550.

Widhiarso, W., dan Suhapti, R. (2009). Eksplorasi karakteristik item skala psikologis yang rentan terhadap tipuan respon. Jurnal Psikologi, 36(1), 73-91.

Yahya, I. S., dan Abidin, Z. (2019). Hubungan antara religiusitas dengan intensi prososial pada siswa-siswi madrasah aliyah Muhammadiyah Kudus. Jurnal Empati, 7(4), 1497-1502.




DOI: https://doi.org/10.17509/jpis.v30i1.29495

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 melyana safitri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.