Value Identification of Under-age Marriage among Sasak People: A Literature Review

Ade Andriyan, Suryanto Suryanto, Ike Herdiana

Abstract


This study aims to describe the further concept of under-age marriage among the Sasak people. This is important considering that early marriage is a social phenomenon that still occurs in many parts of Indonesia, including on the Lombok island, Indonesia. This high rate of marriage occurs in both urban and rural areas with a variety of social, economic and cultural backgrounds. This study uses a qualitative approach with literature study methods. The data collection technique was carried out by reviewing the official website of Google Scholar, Research Gate, Science Direct, and trusted online media sites. The results of this study indicate that early marriage is marriage under the proper age and not physically and mentally ready to carry out marriage. Early marriages occur due to the encouragement of various factors including social, economic, educational and cultural factors. The impact of early marriage, among others, causes children to drop out of school, instability in building a family, the occurrence of domestic violence (KDRT), and women's subordination which is then summarized based on the economic, social, health and psychological impacts both in the short and long term.


Keywords


Literature Review; Under-Age Marriage; Sasaknese

Full Text:

PDF

References


Amri, M. S., & Tulab, T. (2018). Tauhid: Prinsip Keluarga Dalam Islam (Problem Keluarga Di Barat). Ulul Albab: Jurnal Studi Dan Penelitian Hukum Islam, 1(2), 95-134.

Arimurti, I., & Nurmala, I. (2017). Analisis pengetahuan perempuan terhadap perilaku melakukan pernikahan usia dini di Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. The Indonesian Journal of Public Health, 12(2), 249-262.

Dedoe, A. (2020). Menggali intervensi solutif dan alternatif kebijakan terhadap problem demografi lokal. Journal of Political Issues, 2(1), 47-57.

Djamilah, D., & Kartikawati, R. (2014). Dampak perkawinan anak di Indonesia. Jurnal Studi Pemuda, 3(1), 1-16.

Elkhairati, E. (2018). Pembatasan usia perkawinan (Tinjauan undang-undang dan maqashid asy-syari’ah). Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam, 3(1 June), 87-106.

Fadlyana, E., & Larasati, S. (2016). Early marriage and problems. Sari Pediatri, 11(2), 136-41.

Hamidiyanti, B. Y. F., Faiqah, S., Sulanty, A., & Ristrini, R. (2018). Intervensi tokoh agama dan tokoh adat pada tradisi menikah suku sasak dalam rangka menurunkan kejadian pernikahan usia dini di kabupaten lombok barat provinsi ntb. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(3), 152-162.

Harlina, Y. (2020). Tinjauan usia perkawinan menurut hukum islam (Studi UU no. 16 tahun 2019 perubahan atas UU no. 1 tahun 1974 tentang perkawinan). Hukum Islam, 20(2), 219-238.

Iqbal, M., & Rabiah, R. (2020). Penafsiran dispensasi perkawinan bagi anak di bawah umur (Analisis beberapa putusan Mahkamah Syar’iyah Aceh). El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga, 3(1), 101-114.

Jackson, J. W., & Smith, E. R. (1999). Conceptualizing social identity: A new framework and evidence for the impact of different dimensions. Personality and Social Psychology Bulletin, 25(1), 120-135.

Khaerani, S. N. (2019). Faktor ekonomi dalam pernikahan dini pada masyarakat Sasak Lombok. Qawwam, 13(1), 1-13.

Khaerani, S. N. (2019). Faktor ekonomi dalam pernikahan dini pada masyarakat Sasak Lombok. Qawwam, 13(1), 1-13.

Kurniaseputra, E., Rahayu, B. S., & Livolina, L. (2016). Hubungan pengetahuan dengan sikap kesehatan jiwa remaja di smk x Cimahi. Jurnal Kesehatan" Caring and Enthudiasm, 5(1), 1-8.

Kusumawati, Y. (2017). Dilema dualisme hukum kasus merariq kodeq suku sasak. SANGAJI: Jurnal Pemikiran Syariah dan Hukum, 1(1), 32-48.

Lasmadi, S., Sasi Wahyuningrum, K., & Sutra Disemadi, H. (2020). Kebijakan perbaikan norma dalam menjangkau batasan minimal umur perkawinan. Gorontalo Law Review, 3(1), 1-16.

Lubis, Z. H., & Nurwati, R. N. (2020). Pengaruh pernikahan usia dini terhadap pola asuh orang tua. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM), 1(1), 1-13.

Parsons, J., Edmeades, J., Kes, A., Petroni, S., Sexton, M., & Wodon, Q. (2015). Economic impacts of child marriage: a review of the literature. The Review of Faith & International Affairs, 13(3), 12-22.

Pitoyo, A. J., & Triwahyudi, H. (2017). Dinamika perkembangan etnis di Indonesia dalam konteks persatuan negara. Populasi, 25(1), 64-81.

Sardi, B. (2016). Faktor-faktor pendorong pernikahan dini dan dampaknya di desa mahak baru kecamatan sungai boh kabupaten malinau. Ejournal Sosiatri-Sosiologi, 4(3), 194-207.

Sassler, S., Cunningham, A., & Lichter, D. T. (2009). Intergenerational patterns of union formation and relationship quality. Journal of Family Issues, 30(6), 757-786.

Septiana, E., & Syafiq, M. (2013). Identitas œlajang (single identity) dan stigma: Studi fenomenologi perempuan lajang di surabaya. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 4(1), 71-86.

Shufiyah, F. (2018). Pernikahan dini menurut hadis dan dampaknya. Jurnal Living Hadis, 3(1), 47-70.




DOI: https://doi.org/10.17509/jpis.v30i1.32469

Refbacks



Copyright (c) 2021 Ade Andriyan, Suryanto Suryanto, Ike Herdiana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.