TRANSFORMASI NILAI-NILAI BUDAYA MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS (Studi Kasus di Desa Sewan Kota Tangerang)

Christina Wulandari, Bunyamin Maftuh

Abstract


Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai budaya dan menganalisis cara masyarakat masyarakat etnis Tionghoa di Desa Sewan Kota Tangerang mensosialisasikan nilai-nilai budaya itu kepada generasi berikutnya dan strategi transformasi nilai-nilai budaya masyarakat etnis Tionghoa sebagai sumber pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode studi kasus (case study). Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi dan triangulasi. Teknik validasi data menggunakan member-check, triangulasi dan expert opinion. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Nilai-nilai budaya yang sangat menonjol pada masyarakat etnis Tionghoa adalah nilai-nilai wirausaha. Ada lima karakteristik para pelaku wirausaha  etnis Tionghoa di desa Sewan adalah: ciri percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil resiko, orisinalitas, berorientasi ke masa depan. Nilai budaya yang menonjol berikutnya adalah ketaatan terhadap tradisi atau adat istiadat (2) Proses sosialisasi nilai-nilai budaya masyarakat etnis Tionghoa di desa Sewan Kota Tangerang kepada generasi berikutnya melalui proses dengan tahap-tahap sebagai berikut: pertama, melalui fase pembentukan kebiasaan (habit forming). Kedua, fase pembentukan (formatif). Ketiga, fase embryonic. Keempat, fase productive. Fase terakhir adalah fase kemapanan / fase kematangan (maturation). (3) Nilai-nilai budaya masyarakat etnis Tionghoa di desa Sewan tersebut sangat memungkinkan ditransformasikan ke dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah, terutama di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), melalui pembelajaran kontekstual.


Full Text:

PDF

References


Banks, J.A & Banks, C.A.(2008). Teaching Strategies for Ethnic Studies (8thed.).Boston: Allyn & Bacon

Bronfenbrenner, U. (1989). Ecologycal System Theory: Annals of Child Development. USA: Harvard University

Daradjat, Z. (1993). Anak dalam Keluarga: Tinjauan Psikologi Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hasan, H. (2006). IPS dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Makalah yang disampaikan pada seminar Program IPS-PPS, 20 Nopember 2006.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama /Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Materi Pelatihan Guru: Implementasi Kurikulum 2013 – SMP – Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Komalasari, K. (2014). Pembelajaran Konstekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Meredith, G.G. (1996). Kewirausahaaan: Teori dan Praktek. Jakarta: Pustaka Binaman Presindo.

Setiono, B.G. (2003). Tionghoa dalam Pusaran Politik. Jakarta: Elkasa.

Soemardjan,S. (1988). Steriotip Etnik, Asimilasi, Integrasi Sosial. Jakarta: Pustaka Grafika Kita.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung: Alfabeta.

Supriadi, D. (1989). Kreativitas dan Orang Kreatif dalam Lapangan Keilmuan. Bandung: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Trilling, B. & Fadel, C. (2009). 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times. San Francisco: Jossey-Bass A Wiley Imprint.




DOI: https://doi.org/10.17509/jpis.v25i1.3666

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Christina Wulandari, Bunyamin Maftuh