Penerapan Model Read Answer Discussion Explain And Create (RADEC) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Peserta Didik

Ahmad Fahmi Yudin, Dadang Kurnia, Dadan Djuanda

Abstract


Dunia pendidikan abad ke-21 menuntut sistem pembelajaran yang mengembangkan keterampilan kompetitif yang berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) yang salah satunya adalah berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis diasah dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Namun faktanya, data yang didapat dari Program for International Student (PISA) menunjukkan bahwa Indonesia, berada di peringkat 5 ke bawah dari 70 negara yang lainnya. Hal ini membuktikan masih minimnya praktik berpikir kritis yang diajarkan pada anak-anak lewat mata pelajaran IPS. Oleh karena itu, munculah hipotesa bahwa Read-Answer-Discussion-Explain, and-Create (RADEC) dapat menjadi jalan keluar permasalahan ini sebagai solusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan berpikir dan hasil belajar pelajar didik dengan menerapkan model pembelajaran RADEC. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengumpulkan dan menghasilkan data deskriptif sehingga kemudian menghasilkan gambaran holistik (gambaran realita lapangan). Observasi dilakukan di SDN Tegalkalong sebagai objek penelitian. Sampel penelitian untuk wawancara diambil dengan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan focus group discussion dianalisis dengan metode Miles and Huberman. Hasil penelitian menemukan bahwa Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP) yang sudah ada dalam SDN Tegalkalong sudah sesuai dengan RADEC. Penelitian ini juga menemukan hasil bahwa model RADEC dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Proses pemecahan masalah, mengkomunikasikan dan mengkolaborasikan, serta kreatifitas dan inovasi menjadi bagian terpenting dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis.


Keywords


model radec; critical thinking skills; students

References


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdikbud.

Ennis, R.H. (1985). Goal for a critical Thinking Curriculum, Bright Minds: A Resourse Book for Teaching Thinking. Virginia: ASDC.

Fatchiyah. (2016). Pengaruh PBL Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas V SD Se-Gugus 01 Kretek. Journal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 12, 1.737–1.745.

Handayani, H., Sopandi, W., Syaodih, E., Setiawan, D., & Suhendra, I. (2019). Dampak Perlakuan Model Pembelajaran RADEC Bagi Calon Guru Terhadap Kemampuan Merencanakan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurna Ilmiah Pendidikan Dasar, 4 (1).

Hartati, T. (2009). Penerapan Penilaian Holistik dalam Pembelajaran Menulis Narasi di Sekolah Dasar. Bandung: PGSD Bumi Siliwangi, UPI.

Hasan, S, H. (1996). Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosil. Bandung: Rineka Cipta.

Herijanto, B. (2012). Pengembangan CD Interaktif Pembelajaran IPS Materi Bencana Alam. Journal of Educational Social Studies. 1 (1), 9-12.

Isrok’atun & Tiurlina. (2014a). Belajar Matematika SD Dengan Berbantuan Bahan Ajar Berbasis Situation-Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Creative Problem Solving Matematis Siswa. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika, 7(2), 15–18.

Kaleiloglu, F., & Gulbahar, Y. (2014). The Effect of Instructional Techniques on Critical Thinking Disposition in Online Discussion. Educational Technology & Society, 17 (1), 248-258.

Morocco, C.C., Aguilar, C.M., Bershad, C. & Kotula, A. (2008). Supported Literacy for Adolescents: Transforming Teaching and Content Learning for The Twenty First Century. San Fransisco: Jossey-Bass Awiley Imprint.

Nuryanti, L., Zubaidah, S., & Diantoro, M. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan, 3 (2), 155-158.

Popham, W., James., & Baker, L. (2011). Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta; Rineka Cipta.

Rahayu, G.D. & Firmansyah, D. (2018). Pengembangan Pembelajaran Inovatif Berbasis Pendampingan Bagi Guru Sekolah Dasar. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 1 (1), 17-25.

Rosliyani, A., Hanifah, N., & Irawati, R. (2016). Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Bermedia Kartu Misteri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tokoh Sejarah Kerajaan Islam Di Indonesia. Jurnal Pena Ilmiah. 1 (1), 21-30.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sopandi, W. (2017). The Quality Improvement of Learning Procceses and Achievements Through The Read-Answer-Discussion-Explain-Create Learning Model Implementation. Proceeding 8th Pedagogy International Seminar 2017: Enhancement of Pedagogy in Cultural Diversity Toward Excellence in Education, 8 (229), 132-139.

Sunarto. (2018). Pengembangan Kreativitas-Inovatif Dalam Pendidikan Seni Melalui Pembelajaran Mukidi. Jurnak Refleksi Edukatika, 8 (2).

Sundari, H. (2015). Model-Model Pembelajaran Dan Pemerolehan Bahasa Kedua/Asing. Jurnal Pujangga. 1 (2), 106-117.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryobroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta




DOI: https://doi.org/10.17509/jpi.v3i2.27668

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.