POLA KONSUMSI MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA BAYI USIA 12-24 BULAN (CONSUMPTION PATTERN OF COMPLEMENTARY FOOD IN INFANTS AGES 12-24 MONTHS

Rostika Rostika, Elis Endang Nikmawati, Cica Yulia

Sari


Beberapa masalah yang berkaitan dengan pola konsumsi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi usia 12-24 bulan yaitu memiliki nafsu makan rendah, suka memilih jenis makanan tertentu, dan tidak ingin makan dalam jumlah banyak sehingga akan berpengaruh terhadap status gizi bayi. Tujuan dalam penelitian ini adalah memperoleh gambaran pola konsumsi MP-ASI yang berkaitan dengan jenis MP-ASI, frekuensi konsumsi MP-ASI dan tingkat kecukupan gizi MP-ASI. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling dengan jumlah responden 60 orang. Instrumen berupa kuesioner penelitian, semiquantitative food frequency questionnaire dan recall 2x24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (76,7%) bayi usia 12-24 bulan mengonsumsi jenis makanan sesuai dengan anjuran Kemenkes 2014 yaitu makanan padat berupa nasi dan lauk pauk seperti makanan keluarga. Frekuensi makan pada bayi usia 12-24 bulan di Kelurahan Isola lebih dari setengahnya (65%) bayi mengonsumsi makanan utama sebanyak 3-4 kali/hari dan 71,6% mengonsumsi makanan selingan sebanyak 1-2 kali/hari. Kontribusi zat gizi MP-ASI terhadap pemenuhan AKG diantaranya energi sebesar 58,9%, zat gizi protein sebesar 80,2%. zat gizi lemak sebanyak 43,5%, kontribusi karbohidrat sebesar 69,1%, kecukupan mineral kalsium sebanyak 23,4%, fosfor sebesar 35,7%, zat besi memenuhi 66,4%, vitamin A sebanyak 65,8% dan vitamin C sebesar 58,7%. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan masyarakat dapat memberikan konsumsi MP-ASI kepada bayi usia 12-24 bulan dengan lebih baik lagi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Allen dan Lynn R Marotz. (2010). Profil Perkembangan Anak : Prakelahiran Hingga Usia 12 Tahun. Jakarta: Indeks.

Egayanti, Yusra. (2017). Profil Konsumsi dan Kontribusi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (Mp-Asi) dalam Pemenuhan Gizi Bayi dan Anak Indonesia. (Tesis). Sekolah pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kementerian Kesehatan. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kemenkes.

Kementerian Kesehatan . (2010). Telur Sumber Makanan Bergizi. Jakarta : Kemenkes dan Kementerian Peternakan RI.

Mufida, dkk. (2015). Prinsip Dasar Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Untuk Bayi 6 – 24 Bulan : Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 4 p.1646-1651, September 2015, Universitas Brawijaya Malang.

Nurhayati, Ai. (2000). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Status Gizi Anak Usia 6-24 bulan di Kecamatan Bandung Kulon Kotamadya Bandung. (Tesis). Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Palandeng dkk. (2016). Karakteristik Fisiko-Kimia dan Sensori Sosis Ayam Petelur Afkir yang Difortifikasi dengan Pasta dari Wortel. Program Studi Ilmu Pangan, Pascasarjana, Universitas Sam Ratulangi. J. Ilmu dan Teknologi Pangan, Vol. 4 No. 2 Th. 2016.

Perdana dan Hardinsyah. (2013). Analisis Jenis, Jumlah, dan Mutu Gizi Konsumsi Sarapan Anak Indonesia, Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2013, 8(1): 39—46, ISSN 1978 – 1059. Departemen Gizi Masyarakat: Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Riduwan. (2010). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: CV Alfabeta.

Sudjana. (2010). Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito.

Sumartini, dkk. (2015). Studi Paparan Pemanis Buatan Aspartam pda Minuman Ringan yang Dikonsumsi Siswa/I SMP Negeri 1 Cimaung Kabupten Bandung dengan Menggunakan Metode Food Frequency Questionnaire. Prodi Farmasi FMIPA< Universitas Islam Bandung (UNISBA).

Unicef. (2012). Paket Konseling: Pemberian Makan Bayi dan Anak.

Wahyuningsih, Tri. (2017). Sifat Kimia , Kekerasan Dan Organoleptik Stick Tahu Dengan Substitusi Tepung Sukun (Artocarpusaltilis). (Tesis). Universitas Muhammadiyah Semarang.




DOI: https://doi.org/10.17509/boga.v8i1.19238

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.