Adequacy of Essential Amino Acids for Vegetarian Children in “The Dayak Hindu Budha Bumi Segandhu Tribe Community” in Indramayu

Alvina Fadila Maulida, Ai Nurhayati, Rita Patriasih

Sari


Vegetarian children in the fulfillment of animal protein intake are generally included in the low category. Animal protein is a good source of essential amino acids. The purpose of this study was to obtain information regarding the level of adequacy of essential amino acids for vegetarian children. The method with quantitative descriptive analysis, the sample used by the census technique was taken from all vegetarian children in the research location totaling 8 respondents. The results showed that the limiting amino acid lysine was taken from rice as a staple food and bakwan as a snack. The limiting amino acid tryptophan is extracted from eggs as animal protein. The limiting amino acids methionine and cystine are taken from tofu and tempeh as vegetable protein, mushrooms as vegetables, and bananas as fruit. The level of protein adequacy of respondents was 72.63% in the moderate deficit category. The level of adequacy of the amino acid lysine as a limiter was 84.16% in the mild deficit category, tryptophan 96.56% in the sufficient category, threonine 120% in the sufficient category, methionine and cystine in the excess category 129.13%. Researchers recommend respondents to increase their consumption of foods high in the amino acid lysine, for example eggs according to the Nutritional Adequacy Rate.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ai Nurhayati (1990) Suplementasi bahan makanan sumber protein nabati dalam variasi hidangan untuk menu seimbang bagi vegetarian. (Tugas Akhir). Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Bandung.

Ai Nurhayati, dkk. (2012). Pengaruh Mata Kuliah Berbasis Gizi Pada Pemilihan Makanan Jajanan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga. Bandung; Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol.13, No.1, April 2012. [Online] Diakses dari: http://jurnal.upi.edu/file/1-ai-pdf

Arisman, 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.

Ellis Endang, dkk. (2016). Learning from Cireundeu: a prototype of local wisdom-based cultural traditional village and food security. International Conference on Innovation in Engineering and Vocational Education (ICIEVE). Atlantis Press. [Online] Diakses dari: https://scholar.google.com/scholar?oi=bibs&cluster=12750161013185592324&btnI=1&hl=id

Eniwati, dkk (2019). Hubungan asupan protein nabati dengan kadar hemoglobin pada wanita usia remaja vegan Lampung: Medula Vol.9, No.1 Juli 2019. [Online]. Diakses dari http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/viewFile/2374/pdf.

FAO. (2017). Protein quality assessment in follow-ip formula for young children and read y to use therapeutic foods. Report of the FAO expert working group. Rome. [Online]. Diakses dari http://www.fao.org/3/CA2487EN/ca2487en.pdf

Francois Mariotti and Christopher (2019). Dietatry Protein and Amino Acids in Vegetarian Diets-A Review. Journal Nutrients, 11,266; doi:10.3390/nu111112661. [Online]. Diakses dari: https://www.mdpi.com/2072-6643/11/11/2661

Hardinsyah & Martianto (1988). Menaksir Kecukupan Energi dan Protein serta penilaian mutu gizi konsumsi pangan. Wirasari: Jakarta.

Hena Ferlina, dkk (2020). Asupan Energi Pada Anak Wasting Di Desa Mandalasari Kabupaten Garut. Bandung: Jurnal Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.9 No 1 April 2020. [Online]. Diakses dari https://ejournal.upi.edu/index.php/Boga/article/view/23914.

Imas Siti, dkk (2017). Pengembangan Kapasitas Masyarakat Dalam Menggunakan Hanjeli Sebagai Alternatif Pengganti Beras Sebagai Pangan Pokok dan Produk Olahan. Jurnal Penelitian & PKM. Vol.4, No.2, hlm 129-389.[Online] Diakses dari: http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/donwload/14230/6889

J.Lean Michael (2013). Ilmu Pangan ,Gizi & Kesehatan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. [Online]. Diakses dari http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf

Piernas C, Popkin B (2010). Trends in snacking among United State children. Health affairs. No.29. pg.398-404. [Online]. Diakses dari: https://www.healthaffairs.org/doi/pdf/10.1377/hlthaff.2009.0666

Purwaningsih, dkk (2019). Asupan zat gizi dan status gizi anak vegetarian dan non vegetarian kelas 3-6 Sekolah Dasar Bhaktivedanta Dharma School. Bali: Jurnal medika Vol.8, No.1 Januari 2019. [Online]. Diakses dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/MU.2019.v8.I1.P4

Rahmi Rafika, dkk (2015).Kecukupan Asupan Protein dan Asupan Vitamin B12 pada anak vegetarian di sekolah dasar Metta Maitreya. Pekanbaru: JOM FK Vol.2, No.2 Oktober 2015. [Online]. Diakses dari https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFDOK/article/view/6205

Renata Risky, dkk (2020). Analisis Kualitas Diet Siswa Sekolah Dasar Kreatif Harapan Bangsa Cimahi: Jurnal Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.9 No 1 April 2020. [Online]. Diakses dari https://ejournal.upi.edu/index.php/Boga/article/view/24937 .

Sulistyoningsih, Hariyani (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukandar & Eddy S Mudjajanto (2009). Kebiasaan dan Konsumsi Pangan Suku Baduy. Bogor: Jurnal Gizi dan Pangan Vol 4 No 2 Juli 2009. [Online]. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/279433729_KEBIASAAN_DAN_KONSUMSI_PANGAN_SUKU_BADUY.

Winarno, F.G. (1991). Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia;Jakarta.

WHO (2020). Pembagian Kelompok Umur Anak. [Online]. Diakses dari: https:// www.sehatq.com/artikel/risiko-penyakit-berdasarkan-klasifikasi-umur-menurut-who(2020)

Zuridah Nasution (2017). Materi kuliah STIKES HELVETIA. Kelompok rentan masalah gizi di masyarakat. [Online]. Diakses dari https://slideplayer.info/slide/11907882/




DOI: https://doi.org/10.17509/boga.v10i1.37549

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by4.footer##