Mengembangkan kompetensi global melalui Model Service Learning

Yoga Adi Pratama

Abstract


The 21st century, with all its technological developments and globalization, had succeeded in removing barriers between countries, cultures, and races, thus forcing us to be able to live side by side with other individuals with different backgrounds. Nevertheless, not everyone had a high sensitivity to these individual differences. This study aimed to examine global competence as one of the skills that can help people live in harmony with the intercultural atmosphere and investigate service learning as an innovation in building global competence. This research used a literature study method by analyzing several studies related to the topic of discussion, which was worldwide competence and service learning. Researchers used secondary data sources. The study results showed that the service-learning model was suitable for building students' global competencies because the service-learning mode’s syntax, preparation, action, reflection, and celebration followed global competency indicators. Furthermore, the service-learning model was considered appropriate because this model provided opportunities for students to take real action in providing services in the community. The conclusion was the service-learning model was considered capable of internalizing global competencies because this model was service-based, which would make students act in real terms to create service solutions to create a harmonious life.

 

Abstrak

Abad ke-21 dengan segala perkembangan teknologi dan globalisasinya berhasil menghilangkan sekat antar negara, budaya, dan ras, sehingga memaksa kita untuk hidup berdampingan dengan berbagai individu yang memiliki latar belakang yang berbeda. Meskipun begitu, tidak semua orang memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perbedaan individu tersebut. Tujuan studi ini adalah mengkaji kompetensi global sebagai salah satu keterampilan yang dapat membantu orang-orang untuk hidup harmonis dengan suasana interkultural dan untuk menelisik inovasi pembelajaran model service learning dalam membangun kompetensi global. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur dengan menganalisis beberapa kajian yang berkaitan dengan topik pembahasan yaitu kompetensi global dan service learning. Peneliti menggunakan sumber data sekunder. Hasil kajian menunjukkan bahwa model service learning cocok untuk membangun kompetensi global peserta didik, karena sintak dalam model service learning yaitu preparation, action, reflection, dan celebration sesuai dengan indikator kompetensi global. Lebih lanjut, model service learning dipandang tepat karena model ini memberikan kesempatan peserta didik untuk melakukan aksi nyata dalam memberikan pelayanan di masyarakat. Kesimpulan penelitian ini adalah model service learning dipandang mampu menginternalisasikan kompetensi global karena model ini berbasis pelayanan yang akan membuat peserta didik bertindak secara nyata membuat solusi pelayanan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis.

Kata Kunci: Abad ke-21; kompetensi global; model service learning


Keywords


Global competence; service-learning model; the 21st century

References


Ackerman, P. L., & Kanfer, R. (2020). Work in the 21st century: New directions for aging and adult development. American Psychologist, 75(4), 486.

Al Hakim, L., & Anshori, S. H. (2021). Konektivitasi hate speech, hoaks, media mainstream dan pengaruhnya bagi sosial Islam Indonesia. Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 6(2), 149-168.

Becket, N., & Brookes, M. (2012). Developing global competencies in graduates. Journal of Hospitality, Leisure, Sport, & Tourism Education, 11(1), 79-82.

Brody, N., & Vangelisti, A. L. (2017). Cyberbullying: Topics, strategies, and sex differences. Computers in Human Behavior, 75, 739-748.

Cahyadi, A., Hendryadi, Widyastuti, S., & Suryani. (2022). COVID-19, emergency remote teaching evaluation: The case of Indonesia. Education and Information Technologies, 27(2), 2165-2179.

Dichabeng, P., & Moalosi, R. (2016). Acquisition of graduate attributes through the service learning pedagogy: The case of the University of Botswana. Global Journal of Engineering Education, 18(2), 136-141.

Fajar, N., & Kurnia Putri, S. (2020). Pengaruh penerapan service learning berbasis flipped classroom terhadap kesadaran metakognitif dan literasi sains siswa. Bioedusains: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 3(2), 75-84.

Felicia, F., & Loisa, R. (2018). Peran buzzer politik dalam aktivitas kampanye di media sosial twitter. Koneksi, 2(2), 352-359.

Figiani, S., & Setiaji, K. (2019). Analisis kompetensi global calon guru ekonomi Universitas Negeri Semarang. Economic Education Analysis Journal, 8(1), 163-178.

Fikri, A. (2019). Pengaruh globalisasi dan era disrupsi terhadap pendidikan dan nilai-nilai keislaman. Sukma: Jurnal Pendidikan, 3(1), 117-136.

Gartland, S. (2021). Exploring elementary student perceptions of experiential learning within critical service-learning. Journal of Experiential Education, 44(1), 50-64.

Habsy, B. A. (2017). Seni memahami penelitian kualitatif dalam bimbingan dan konseling: Studi literatur. Jurnal Konseling Andi Matappa, 1(2), 90-100.

Halimah, A., Suharti, S., & Ardita, N. A. (2021). Implementasi service learning terhadap kemampuan membaca dan menulis permulaan siswa SD/MI. Mimbar PGSD Undiksha, 9(2), 195-202.

Kasi, K., Sumarmi, S., & Astina, I. K. (2018). Pengaruh model pembelajaran service learning terhadap sikap peduli lingkungan. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 3(4), 437-440.

Kholisah, N., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2021). Meningkatkan sikap toleransi antar sesama masyarakat di Indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 9021-9025.

Lewis, T. L. (2004). Service learning for social change? Lessons from a liberal arts college. Teaching Sociology, 32(1), 94-108.

Márquez-García, M. J., Kirsch, W., & Leite-Mendez, A. (2020). Learning and collaboration in pre-service teacher education: Narrative analysis in a service learning experience at Andalusian public schools. Teaching and Teacher Education, 96, 103187.

Nizar, Y. A., & Rofiqoh, Y. I. A. (2021). Komunikasi interkultural dan pluralitas toleransi antar umat beragama. Al-Munir: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 12(1), 1-14.

Nusanti, I. (2014). Strategi service learning sebuah kajian untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 20(2), 251-260.

Palili, S. (2018). Perkembangan masyarakat dalam dimensi pendidikan berbasis multikultural. Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Islam, 11(2), 199-227.

Prasetya, A., Retnasary, M., & Azhar, D. A. (2022). Pola perilaku bermedia sosial netizen Indonesia menyikapi pemberitaan viral di media sosial. Jdcode: Journal of Digital Communication and Design, 1(1), 1-12.

Rahman, M. M. (2019). 21st century skill'problem solving': Defining the concept. Asian Journal of Interdisciplinary Research, 2(1), 64-74.

Rizki, A. M., & Djufri, R. A. (2020). Pengaruh efektivitas pembelajaran Bhineka Tunggal Ika terhadap angka rasisme dan diskriminasi di Indonesia 2019. Vidya Samhita: Jurnal Penelitian Agama, 6(1), 19-32.

Rosyiddin, A. A. Z., Johan, R. C., & Mulyadi, D. (2022). Inovasi pembelajaran sebagai upaya menyelesaikan problematika pendidikan Indonesia. Inovasi Kurikulum, 19(1), 44-53.

Rumsiti, N., & Muslimah, M. (2021). Reaktualisasi term al-ikhwah melalui peace education guna merespon rasisme dalam dunia pendidikan. Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 4(1), 85-105.

Sälzer, C., & Roczen, N. (2018). Assessing global competence in PISA 2018: Challenges and approaches to capturing a complex construct. International Journal of Development Education and Global Learning, 10(1), 5-20.

Saprudin, S., Liliasari, L., Prihatmanto, A. S., & Setiawan, A. (2019). The potential of gamification in developing pre-service physics teachers’ critical and creative thinking skills. Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika, 5(1), 7-14.

Suryandari, K. C., Sajidan, S., Rahardji, S. B., Prasetyo, Z. K., & Fatimah, S. (2018). Project-based science learning and pre-service teachers’ science literacy skill and creative thinking. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 37(3), 345-355.

Syamsudduha, S. & Tekeng, N. Y. (2017). Penerapan service learning dalam pembelajaran mata kuliah pedagogik pada kurikulum pendidikan calon guru. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 20(1), 1-17.

Wattimena, R. A. . (2018). Kosmopolitanisme sebagai jalan keluar atas tegangan abadi antara neokolonialisme, radikalisme agama, dan multikuluralisme. Jurnal Ledalero, 17(1), 119-132.




DOI: https://doi.org/10.17509/jik.v19i2.44216

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Yoga Adi Pratama

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Inovasi Kurikulum
Published by Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)
in collaboration with Curriculum Development Study Program
Faculty of Education - Universitas Pendidikan Indonesia
Gedung FIP UPI Lt. 9 Jl. Dr. Setiabudhi Bandung 40154


Indexed By:

SINTA   GARUDA   Crossref      DOAJ DIMENSIONS BASE   ROAD

Google Scholar

Google Scholar p. ISSN 1829-6750 | Google Scholar e. ISSN 2798-1363