Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui Menyelesaikan Soal Cerita Menggunakan Tahapan POLYA

Komariah -

Abstract


Abstrak  

Salah satu tujuan dari pembelajaran matematika di tingkat SD menurut kurikulum 2004 dan KTSP adalah mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.Berdasarkan orientasi lapangan pada salah satu  SD di dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa masih tergolong rendah    Masalah pada penelitian ini (1) bagaimana kualitas kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari setiap tahap pemecahan masalah dan secara keseluruhan selama proses pembelajaran berlangsung? (2) bagaimana aktivitas siswa pada kegiatan diskusi kelompok selama proses pembelajaran berlangsung? (3) bagaiman tanggapan siswa terhadap pembelajaran pemecahan masalah matematika melalui diskusi kelompok? Pembelajaran pemecahan masalah matematika pada penelitian ini ditinjau dari setiap tahap pemecahan masalah dan secara keseluruhan langkah selama proses pembelajaran berlangsung. Langkah pemecahan masalah menurut Polya meliputi (1) memahami masalah, (2) merencanakan penyelesaian, (3) melaksanakan penyelesaian, (4) memeriksa kembali hasil, serta secara keseluruhan.   Metoda yang dipergunakan penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas VI SD CIbiru VII Bandung terdiri dari 38 orang siswa dengan setting kelas kegiatan diskusi kelompok. Instrumen dalam penelitian ini tes, observasi, angket.   Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I kualitas kemampuan pemecahan masalah matematika siswa masih rendah, sebagian kelompok salah mengartikan soal pada tahap memahami masalah, tahap merencanakan penyelesaian dan secara keseluruhan langkah. Pada siklus II ada kemajuan semua kelompok siswa dapat menyelesaikan soal namun ada kelompok siswa yang masih salah mengartikan soal pada tahap memahami masalah dan dan secara keseluruhan langkah masih salah menghitung. Pada siklus III semua kelompok dapat menyelesaikan soal namun pada tahap secara keseluruhan masih ada kelompok siswa yang salah dalam menghitung terutama dalam membagi dan membulatkan. Hasil tes akhir menunjukkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa secara keseluruhan tergolong baik dan relative homogen mendekati rata‐rata. Aktivitas siswa pada kegiatan diskusi kelompok pada siklus I siswa belum dapat menyesuaikan diri dengan situasi pembelajaran yang diciptakan pada akhir siklus I dan pada siklus II serta III kegiatan diskusi lebih hidup dan kondusif yang dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaranpemecahan masalah matematika. Kesulitan yang dihadapi siswa pada tahap memahami masalah dan pada tahap merencanakan penyelesaian.

Kata Kunci: Kemampuan pemecahan masalah matematika, Soal Cerita, Langkah Polya


References


DAFTAR PUSTAKA

Bell, F.H. (1978), Teaching and Learning Mathematics (In Secondary School), New York, Wm.C. Brown Company Publisher.

Branca, N.A. (1980), Problem Solving as Goal, Process, and Basic Skill, Dalam Krulik dan Reys (ed).

Problem Solving in School Mathematics, Washington, D.C:NCTM

Dolan, D.T. & Williamson. J (i983) Teaching Problem Solving Strategies. Addison‐Wesley Plublishing Company.

Hopkins, D, (1993), A Teacher`s Guide to Classroom Rearch, Buckingham Philadelphia: Open University Press.

Jacobson, Lester dan Stengel (1980), Makinh Problem Solving Come Alive in the Intermadiate Grades

Dalam Krulik dan Rey. (ed). Problem Solving in School Mathematics, Washington, D.C. NCTM.

Polya, G, (1981), Mathematical Discovery: On Undestanding, Learning, and Teaching Problem Solving,

New York: Jhon Wiley and Sons

_________, (1985), How to Solve It, Zurich: Princenton University Press

Priatna. N, (1994), Pengaruh Penggunaan Langkah‐langkah Pemecahan Masalah dalam Menyelesaikan

Soal Cerita Matematika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar, (Thesis), PPS IKIP

Malang.

Suryadi. D, (1995) , Studi tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dikaitkan dengan

Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Sekolah Dasar Kelas V di Kematren Sukahening Kabupaten

Tasikmalaya, Laporan Penelitian), Depdikbud, FPMIPA IKIP Bandung.

__________, (2000), Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SLTP melalui

Penerapan Metode Diskusi Kelompok, (Laporan Penelitian), FPMIPA UPI Bandung.

Suydam Marilyn, H, (1980), Untangling Clues From Research on Problem Solving, Dalam Krulik dan Reys (ed). Problem Solving in School Mathematics. Washington, D.C.: NCTM

Sumarmo, U. dkk, (1993), Peranan Kemampuan Logik Dan Kegiatan Belajar Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa SMA Di Kodya Bandung, (Laporan Penelitian), FMIPA

IKIP Bandung.__________, (2000), Kecenderungan Pembelajaran Matematika Pada Abad 21, (Makalah disajikan pada seminar Pendidikan Matematika, 10 September 2000 di Unswagati Cirebon), Tidak diterbitkan




DOI: https://doi.org/10.17509/eh.v1i2.2733

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Kampus Cibiru 2016

 

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar

Published in collaboration Program Studi PGSD UPI Kampus Cibiru

and

HDPGSDI

Creative Commons Attribution ShareAlike license icon

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats