Pendekatan Konstruktivisme Dan Dampaknnya Bagi Hasil Belajar Matematika Siswa SD

Tita Mulyati

Abstract


Abstrak  

Belajar menuntut peran serta semua pihak. Pengetahuan bukan sesuatu yang diserap secara pasif oleh siswa, melainkan sesuatu yang ditemukan, dibangun, dan dikembangkan secara aktif oleh siswa dengan mengalami dan mengerjakanya dalam proses masuk ke dunia nyata secara terus‐menerus, karena siswa di kelas tidak dalam keadaan kosong, tetapi memiliki pengetahuan dari pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya. Pembelajaran terjadi    ketika siswa memadukan pengetahuan dan keterampilan baru ke dalam pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya. Dalam pembelajaran matematika pun, untuk mempelajari materi matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu (konsepsi awal) sebagai pengetahuan prasyarat dari siswa akan mempengaruhi terjadinya proses belajar matematika tersebut. Guru bertugas sebagai fasilitator yang menciptakan kondisi dan sistuasi agar proses belajar dapat berlangsung efektif. Oleh karena itu, guru perlu mengupayakan inovasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa terlibat penuh secara aktif dalam belajar dan dapat membangun pengetahuannya sendiri sehingga pengetahuan yang didapat lebih bermakna dan selalu diingat, mengingat pentingnya matematika sebagai ilmu dan bagi kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran matematika di SD. Pembelajaran berdasarkan pendekatan konstruktivisme meliputi empat tahap, yaitu : (1) tahap persepsi, (2) tahap eksplorasi, (3) tahap diskusi dan penjelasan konsep, dan (4) tahap pengembangan dan aplikasi konsep. Beberapa penelitian yang relevan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme terbukti efektif meningkatkan hasil belajar matematika siswa SD

Kata Kunci: Pembelajaran matematika, pendekatan konstruktivisme, hasil belajar matematika


References


DAFTAR PUSTAKA

Anthonysamy, A. (1998). Perkembangan pemikiran matematik pada peringkat awal kanak‐kanak: satu

pendekatan konstruktivisme. (Online). Tersedia: http/www.mpbl.edu.

my/inter/penyelidikan/1998/98 angela.pdf. (2 Juni 2009).

Choy, N.K. (1990). Teori konstruktivisme. (Online). Tersedia: http://www. teachersrock.net (2 Juni

.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kurikulum pendidikan dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum 2006. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Hamzah (2001). Pembelajaran matematika menurut teori belajar konstruktivisme. Editorial Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan Edisi 40. Depdiknas RI.

Kostaman (2008). Pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam konsep bilangan pecahan untuk kelas V SD. Skripsi pada Program PGSD FIP UPI Kampus Cibiru.

Kuraesin, E. (2005). Pembelajaran materi pokok nilai tempat melalui konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Skripsi pada FKIP Universitas Siliwangi.

Lasmanah, E. (2008). Implementasi pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran konsep bangun ruang untuk siswa SD . Skripsi pada Program PGSD FIP UPI Kampus Cibiru.

Lie, A. (2002). Cooperative learning: Mempraktikkan cooperative learning di ruang‐ruang kelas. Jakarta: PT Grasindo.

Maniar, B.J. (2007). Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran volume bangun ruang untuk siswa SD. Skripsi pada Program PGSD FIP UPI Kampus Cibiru.

Marjani (2000). Penerapan model belajar kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep pencemaran air. Tesis pada SPs UPI.

Melia, R.D. (2008). Penerapan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran bangun ruang di kelas VI SD. Skripsi pada Program PGSD FIP UPI Kampus Cibiru.

Mudair (2000). Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk peningkatan hasil belajar biologi siswa Madrasah Aliyah. Tesis pada SPs UPI

Permana, I. (2007). Pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran konsep bangun datar untuk siswa

kelas IV SD. Skripsi pada Program PGSD FIP UPI Kampus Cibiru.

Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar kepada membantu guru mengembangkan kompetensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sobel, M. & Maletsky, M. E. (2001). Mengajar matematika. Jakarta: Erlangga.

Sudjana (1988). Cara belajar siswa aktif dan proses mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Surya, M. (2004). Psikologi pembelajaran dan pengajaran. Bandung: Pustaka Bani QuraisyAl Muchtar, Suwarma. (2001). Epistimologi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung : Gelar Pustaka

Mandiri.




DOI: https://doi.org/10.17509/eh.v1i2.2738

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Kampus Cibiru 2016

 

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar

Published in collaboration Program Studi PGSD UPI Kampus Cibiru

and

HDPGSDI

Creative Commons Attribution ShareAlike license icon

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats