Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Pemecahan Masalah Matematis

Yeni Yuniarti

Abstract


Abstrak

Pembelajaran matematika yang berpusat pada guru, kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat berupa gagasan atau ide-idenya. Matematika bukanlah sebuah pengetahuan yang terpisah dari dunia nyata, atau dengan kata lain matematika merupakan sebuah aktivitas manusia (a human activity). Melalui pembelajaran berbasis masalah siswa memahami konsep suatu materi dimulai dari situasi masalah yang tidak terstruktur. Untuk sampai pada tahap pemecahan masalah, siswa melakukan investigasi, inkuiri, eksploitasi terhadap situasi masalah yang diberikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa belajar mengalami dan mengaitkan pengetahuan sebelumnya ke dalam materi yang sedang dipelajari, mengkomunikasikan sendiri pemahaman, tidak sekedar menghafal dan diberi orang lain (guru). Guru bertindak sebagai pembimbing, motivator dan fasilitator yang artinya bahwa guru membantu siswa pada permulaan dan pada saat-saat diperlukan saja apabila siswa mengalami kesulitan (scaffolding).

Kata Kunci: Matematika, pembelajaran berbasis masalah, pemecahan masalah


References


Daftar Pustaka

Dahar,R.W.(1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Departemen Pendidikan Nasional. (2002a). Manajemen Peningkatan Mutu

Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002b). Pendekatan Kontekstual. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Endri, H. (2003). Penerapan Model Cooperative Learning pada Mata Pelajaran

IPA Sekolah Dasar. Tesis PPS UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Howey, K.R.et.al. (2001). Contextual Teaching and Learning : Preparing Teacher

to Enhance Student Success in the Work Place and Beyond Washington:

ERIC Clearinghouse on teaching and Teacher education.

Ibrahim, M. (2000). Pembelajaran kooperatif. Surabaya : UNESA. University

Press.

Ibrahim, M dan Nur, M. (2002). Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya :

UNESA University Press.

Ismail. (2002). Pembelajaran Berbasis Masalah (P – B Instruction). Makalah

disajikan pada Pelatihan TOT Pembelajaran Kontekstual. Surabaya: tidak

Diterbitkan

Murphy, M.G. and Kaufman, D.M. (1990). Adapting Problem Based Learning to

Maximize Effectiveness in Teaching Basic Sciences in Health Profession

Faculties. Tersedia http://www.ntlf.com/html/pi/9812/pbl 1.html

Nur, M. (2001a). Pembelajaran Kontruktivis. Makalah disajikan pada pelatihan

TOT Pembelajaran Kontekstual. Surabaya : tidak diterbitkan.

National Council of Teachers of Mathematics (1989) Curriculum and Evaluation

Standard for School Mathematics, reston, VA: NCTM

National Council of Teachers of Mathematics (2000). Principles and Standard for

School Mathematics, Reston, VA: NCTM.

Ruseffendi, E.T. (1988). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan

CBSA. Tarsito: Bandung

Sumarmo,U.(2003), Pembelajaran Ketrampilan Membaca Matematika, Makalah

pada Pelatihan Nasional TOT Guru Matematika dan Bahasa Indonesia

SLTP Tahun 2003 di Bandung.

Susento dan Rudhito,M.A (2009) Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah.

http://warungpendidikan.blogspot.com/2009/01/pendekatan-pembelajaranberbasis.html.[online]24 Juli 2010

Winkel,W.S (1999) Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT.Grasindo




DOI: https://doi.org/10.17509/eh.v2i2.2768

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Kampus Cibiru 2016

 

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar

Published in collaboration Program Studi PGSD UPI Kampus Cibiru

and

HDPGSDI

Creative Commons Attribution ShareAlike license icon

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats