Pembelajaran Menulis Dalam Gamitan Pendidikan Karakter

Yunus Abidin

Abstract


Abstrak

Pembelajaranmenulisharuslahditafsirkansebagaisebuahprosesyang ditujukanuntukmengembangkanserangkaianaktivitassiswadalamrangka menghasilkansebuahtulisandibawahbimbingan,arahan,danmotivasiguru. Sejalandengandefinisiini,pembelajaranmenulisseyogyanyadikembangkan melaluibeberapatahapanprosesmenulissehinggasiswabenar-benarmampu menulissesuaidengantahapanprosesyangjelas.Disisilain,gurujugaharus membekalisiswadenganberbagaistrategimenulispadasetiaptahapanaktivitas menulisyangdilakukansiswa.Melaluikolaborasiperangurudansiswaini, pembelajaranmenulisdiyakiniakanmencapaihasilyangmemuaskan.Tanpa perankolaborasiini,kemampuansiswadalammenulistidakakanberkembang dantetapakanrendah.

Dalamprosesnya,pembelajaranmenulishendaknyadiarahkanpada upayamembinakemampuansiswauntukmenulisberbagaigenretulisanuntuk berbagaitujuan,berbagaisasaranbaca,danberbagaikontekssosialbudaya. Sejalandengantuntutanini,pembelajaranmenulisselayaknyadikemasmelalui penciptaansejumlahaktivitas-aktivitasaktifkreatifyangharusdilakukansiswa selamapembelajaran.Aktivitasaktifkreatifinijugajanganhanyayangbersifat mereproduksitulisanmelainkanharuslebihterarahpadaprosesproduksitulisan yangaslidanmemilikidayakreativitasyangtinggi.

KataKunci:PembelajaranMenulis,PendidikanKarakter,KemampuanMenulis

Abstrak

Pembelajaran menulis haruslah ditafsirkan sebagai sebuah proses yang

ditujukan untuk mengembangkan serangkaian aktivitas siswa dalam rangka

menghasilkan sebuah tulisan di bawah bimbingan, arahan, dan motivasi guru.

Sejalan dengan definisi ini, pembelajaran menulis seyogyanya dikembangkan

melalui beberapa tahapan proses menulis sehingga siswa benar-benar mampu

menulis sesuai dengan tahapan proses yang jelas. Di sisi lain, guru juga harus

membekali siswa  dengan berbagai strategi menulis pada setiap tahapan aktivitas

menulis yang dilakukan siswa. Melalui kolaborasi peran guru dan siswa ini,

pembelajaran menulis diyakini akan mencapai hasil yang memuaskan. Tanpa

peran kolaborasi ini, kemampuan siswa dalam menulis tidak akan berkembang

dan tetap akan rendah.

Dalam prosesnya, pembelajaran menulis hendaknya diarahkan pada

upaya membina kemampuan siswa untuk menulis berbagai genre tulisan untuk

berbagai tujuan, berbagai sasaran baca, dan berbagai konteks sosial budaya.

Sejalan dengan tuntutan ini, pembelajaran menulis selayaknya dikemas melalui

penciptaan sejumlah aktivitas-aktivitas aktif kreatif yang harus dilakukan siswa

selama pembelajaran. Aktivitas aktif kreatif ini juga jangan hanya yang bersifat

mereproduksi tulisan melainkan harus lebih terarah pada proses produksi tulisan


References


Akhadiah, S. (1999) Pembinaan Kemampuan Menulis. Jakarta: Erlangga.

Axford, B. et.al. (2009) Scaffolding Literacy. Australia: ACER Press.

Brown, H.D (2001). Teaching By Principle: An Interactive Approach to Language Pedagogy. San Francisco: Longman.

Cox, C. (1999). Teaching Language Arts: A Student–and Response–Centered Classroom. Boston: Allyn and Bacon

Dorn, L.J. & Soffos, C.( 2001) Scaffolding Young Writers: A Writers Worshop Approach. Portland: Stenhouse Publishing.

Gie, T.L. (2002) Terampil Menulis. Yogyakarta: Andi Offset.

Macken, M. et,al, (1990) A Genre-Based Approach to Teaching Writing Australi: Literacy&Education Research Network.

Sorenson, S. (2010) Webster’s New World Student Writing Handbook. Fifth

Edition. Canada: Wiley Publishing.

Sundem, G. (2007) Improving Student Writing Skills. California: Shell Education.

Tompkins dan Hoskisson (1991). Language Arts: Content and Teaching Strategis. NewYork: Maxwell




DOI: https://doi.org/10.17509/eh.v4i1.2823

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Kampus Cibiru 2016

 

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar

Published in collaboration Program Studi PGSD UPI Kampus Cibiru

and

HDPGSDI

Creative Commons Attribution ShareAlike license icon

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats