Pengembangan Kreativitas Imajinatif Abad Ke-21 dalam Pembelajaran Sejarah

Nana Supriatna

Abstract


“Bangsa Indonesia belum merdeka sejak tahun 1945”. Itulah jawaban seorang peserta didik di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandung ketika ditanya gurunya dengan kalimat tanya “Bagaimana cara bangsa Indonesia mengisi kemerdekaan setelah memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945? Jawaban itu muncul ketika guru melontarkan pertanyaan kepada seluruh kelas dan salah seorang siswa mengangkat tangan dan langsung menjawabnya. Kegiatan tanya jawab itu berlangsung saat seorang guru pamong mengajar sesuai Kurikulum Tahun 2013. Artikel ini dikembangkan dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru Sejarah dan mahasiswa peserta Program Pengalaman Lapangan (PPL) Departemen Pendidikan Sejarah, UPI, di salah satu SMA di Bandung. Melalui dialog antara dosen, mahasiswa dan guru pamong disepakati kegiatan pembelajaran lebih fokus pada pencapaian kompetensi inti kedua (KI-2) disamping pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Salah satu unsur KI-2 adalah kreatifitas yang dikembangkan lebih lanjut menjadi kreatifitas-imajinatif serta dihubungkan dengan keterampilan yang banyak digarap oleh kalangan pendidik guna menyiapkan peserta didik berperan aktif di abad ke-21 ini. Creativity and Innovation yang dikembangkn oleh Trilling and Fadel (2009), Piirto (2011) dan Griffin (2012), digunakan sebagai rujukan. Kurikulum Tahun 2013 dijadikan sebagai guideline terkait dengan KI dan KD dan diperkaya dengan curriculum as an experiences dan dikembangkan dalam pembelajaran kontekstual. Peserta didik ditempatkan sebagai pelaku sejarah pada zamannya (Supriatna, 2007).


Keywords


berpikir kreatif-imajinatif, keterampilan abad ke-21, pembelajaran sejarah

Full Text:

PDF

References


Doll, W. E, Jr. (1995). A Post-Modern Perspective on Curriculum, New York: Teachers College, Columbia University.

Endachott, J. L. (2014). “Negotiating the Process of Historical Empathy”, dalam Theory and Reseach in Social Education, 42, hlm. 4-34.

Griffin. (2012). Assessment and Teaching for the 21st Century Skills. New York: Springer.

Hart, A. B. (1910). “Imagination in History”, dalam The American Historical Review, 15 (2), Januari, hlm. 227- 251). Online: http://www.jstor.org/stable/1838332.

Harris, L. M. (2014). “Making Connection for Themselves and Their Students: Examining Teachers Organization of World History’”, dalam Theory and Reseach in Social Education, 42, hlm. 336-374.

Hasan, S. H. (2004). Kurikulum dan Tujuan Pendidikan Nasional. Makalah stadium generale. Bandung: PPS UPI.

Jackson, N. (2015). “Creativity in History Teaching and Learning”, in Subject Centre for History, Classics and Archeology. Online: norman.jackson@heacademy.ac.uk.

Lemisko, L. S. (2014). “The Historical Imagination: Collingwood in the Classroom”, dalam Canadian Social Studies, 38 (2), Winter.

Levstik, L. S. & Barton, K. (2015). Doing History: Investigating with Children in Elementary and Middle Schools. New York: Routledge.

Maulidah, N. (2017). “A Critical Review about Bringing History to Student’s Life by Shaping 21st Century Learning Environment to Improve Student’s Social Skills in Indonesia Elementary Social Studies”. Proceeding of Adved 2017- 3rd International Conference on Advances in Education and Social Sciences, 9-11 October 2017 – Istanbul, Turkey.

Morris, R. V. (2009). Bringing History to Life: First Person Historical Presentation in Elementary and Middle Classrooms. New York: Rowman and Littlefield Education.

Munslow, A. (2001). Deconstructing History. London: Routledge.

Pacifici, L. & Garrison J. (2004). “Imagination, Emotion, and Inquiry: The Teachable Moment”, dalam Contemporary Pragmatism, 1 (1), June, hlm. 119-132.

Partnership for 21st Century Skills. Online: www.21stcenturyskills.org

Pearson, K. (1900). Science of Imagination, Grammar of Science (2nd Edition). London: Adam & Charles. Online: http://www.ebooksread.com/aothors-eng/karl-pearson/the-grammar-of-science-hci. shtml

Piirto, J. (2011). Creativity for the 21st Century Skills. Rotherdam: Sense Publishers.

Rosiek, J. & Begheto, R. A. (2009). Emotional Scaffolding: The Emotional and Imaginative Dimentions of Teaching and Learning, Book chapter 9, BookId 1649_ChapID 9_Proof#-25/05?2009.

Sjamsuddin, H. (2018). “Ironi dan Tragedi Masyarakat Konsumen Era Postmodernisme”, Kata Pengantar dalam Nana Supriatna, (2018), Prosa dari Praha. Bandung: Rosda.

van Sledright, B. & Brophy, J. (1992). “Storytelling, Imagination, and Fanciful Elaboration in Children’s Historical Reconstruction”. American Educational Research Journal, 29 (4), hlm. 837-859.

Supriatna, N. (2016). Ecopedagogy, Mengembangkan Kecerdasan Ekologis dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Rosda.

Supriatna, N. (2007). Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Bandung: Historia Utama Press.

Supriatna, N. (2018a). Prosa dari Praha, Narasi Historis Masyarakat Konsumen era Kapitalisme Global. Bandung: Rosda.

Supriatna, N. (2008b). Ecopedagogy in History Learning. Bandung: Buku Langka Indonesia.

Trilling, B. & Fadel, C. (2009). 21st Century Skills, Learning for Life in Our Time. San Francisco: Josey-Bass.

White, H. (1994). Metahistory, The Historical Imagination in the Nineteenth Century Europe. New York: Prentice Hall.

Wikipedia. ‘Imagination’, http://en.em.wikipedia.org

Wiriaatmaja, R. (2000). “Sejarah dan Pendidikan Sejarah dalam Menghadapi Tantangan abad ke-21”. Historia, Jurnal Pendidikan Sejarah, 1 (1).

Yilmaz, K. (2007). “Historical Empathy and Its Implication for Classroom Practices in Schools. The History Teacher, 40 (3), Mei, hlm. 331-337. Online: http://www.jstor.org/stable/30036827.




DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v2i2.16629

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah 


INDEXED

   

 

TOOLS

     

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154

 

View "Jurnal Historia" Stats