Kehidupan Sosial Budaya Masa Pergerakan Nasional di Indonesia (1900-1942) dari Sudut Pandang Novel Sejarah
Abstract
Novel-novel sejarah membantu dalam mengisi kekurangan dalam menggali fakta fakta sosial atau fakta-fakta mental yang tidak terekam dalam sumber-sumber dokumen. Sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini secara makro adalah “Bagaimana narasi pergerakan nasional Indonesia (1900-1942) dari sudut pandang novel sejarah?”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan gambaran apa adanya terhadap realitas masa Pergerakan Nasional di Indonesia (1900-1942) dari Sudut Pandang Novel Sejarah. Peneliti memilih metode historis sebagai metode penelitian dan studi litelatur sebagai teknik penelitian. Hasil penelitian menunjukan setting sosial dan budaya yang digambarkan pada novel sejarah antara lain: modernisasi, westernisasi, romantisme, arogansi Barat, pers dan gagasan, rasa rendah diri bangsa terjajah, stratifikasi social dan diskriminasi, pendidikan, suasana politik etis, munculnya Jepang sebagai kekuatan ekonomi, serta munculnya sentiment anti-tionghoa
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aminuddin (2009). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Aveling, H. (ed. and trans.). (1975). A note on the author. In A heap of ashes by Pramoedya Ananta Toer. St Lucia: University of Queensland Press
Bangsawan, A.R. (2017). Pramoedya ananta toer, politik dan sastra. Yogyakarta: Media Pressindo.Basuki K.S, S. (2006). Bumi Hangus.Jakarta: Pinus.
Bostock, D. (2017). Anehnja hubungan ajah dan anak ini. Indonesia and the Malay World. 45(131), 108-126, DOI: 10.1080/13639811.2017.1290895
Cotti, C & Johnson, M. (2012). Teaching economics using historical novels: Jonathan harr’s the lost painting. The Journal of Economic Education, 43:3, 269-281, DOI: 10.1080/00220485.2012.686391
Dewi, N. (2007). Every book Has a voice: A postcolonial reading of gadis pantai and larasati. Asian Englishes, 10:2, 82-91, DOI: 10.1080/13488678.2007.10801214.
Djokosujanto, A. (2001). Novel sejarah indonesia: konvensi, bentuk, warna dan pengarangnya. Jakarta : Lembaga Penelitian Universitas Indonesia.
Eriyanto. (2015). Analisis isi: Pengantar metodologi untuk penelitian ilmu komunikasi dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Jakarta: Prenadamedia Grup.
Foulcher, K. dan Toni, D. (2008). Sastra indonesia modern (kritik postkolonial). Jakarta. Yayasan Obor Indonesia
Gunawan, R., Bandarsyah, D., & Fauzi, W.I. (2019). Chaos, dekandensi moral, dan pengkhianatan (Satir dalam novel di tepi kali bekasi karya Pramoedya Ananta Toer). LITERA, Volume 18, Nomor 1, Maret 2019. Hlm 71-91.
Gottschalk, L. (2015). Mengerti Sejarah. Jakarta. UI Press
Graf, A. (2007). ‘Cyberpram’: Perceptions of pramoedya ananta toer on the internet. Indonesia and the Malay World. 35(103), 293-312, DOI: 10.1080/13639810701676797.
Hamka.(1963). Tenggelamnya kapal van der wijjck. Jakarta. Bulan Bintang
Herriman. N. (2010). Objects of manipulation: the peopleand the rural village in Indonesia’sculture wars. South East Asia Research, 18(3),451– 470, doi: 10.5367/sear.2010.0003
Hertz, S. K. (2019). Using hstorical fiction in the history classroom. Tersedia di www.yale-new haven.edu[online]. Diakses tanggal 15 April 2019
Howell, J. (2015). Popularising history: Re-igniting pre-service teacher and student interest in history via historical fiction. Australian Journal of Teacher Education, Volume 39, Issue 12
Hunter, T. (2008). Indo sebagai orang Lain. Dalam buku Sastra Indonesia Modern (Kritik Postkolonial). Jakarta. Yayasan Obor Indonesia
Kuntowijoyo.(1995). Pengantar ilmu sejarah.Yogyakarta: PT Tiara Wacana.
Lindquist, T. (2008).Why and how iteach with historical fiction. tersedia di httpwww.teacher.scholastic.com [online]. Diakses tanggal 15 April 2019.
Moeis, A. (1983). Salah asuhan. Jakarta: PT Balai Pustaka
Multatuli. (2016). Max havelaar. Bandung: Mizan
Niekerk, C. (2017). Colonial/postcolonial chronotopes in pramoedya ananta toer’s the girl from the coast. Symposium: A Quarterly Journal in Modern Literatures. 71:1, 14- 27.
Nugiyantoro, B. (2015). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Universiti Press
Purwanto. (2006). Gagalnya historiografi indonesia sentris. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Rangkuti, B. (1963). Pramoedya ananta toer dan karja seninja. Jakarta: Gunung Agung.
Raybin, D. (2009). Muslim griselda: The politics of gender and religion in geoffrey chaucer’s clerk’s tale and pramoedya ananta toer’s the girl from the coast. Exemplaria, 21:2, 179-200.
Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi sejarah. Yogyakarta: Ombak
Sugito, Z.R. (2008). Mistifikasi novel sejarah. Harian Jawa Pos tanggal 18 Mei 2008.
Teja, H. (2016). Tan: sebuah novel. Tanggerang: Javanica
Teeuw, A. (1995).Revolusi indonesia dalam imajinasi pramoedya ananta toer. Jurnal Kalam, 6, hlm. 4-47.
Toer, P.A. (2008). Bumi manusia. Hastra Mitra
Toer, P.A. (2009). Anak semua bangsa. Hastra Mitra
Tsao, T. (2012). The evolution of javamen and revolutionaries: A fresh look at pramoedya ananta toer’s BuruQuartet. South East Asia Research, 20(1), 103–131 doi: 10.5367/ sear.2012.0088
Vickers, A. (2013). A History of modern indonesia. 2nd ed. Cambridge: Cambridge University Press
Wiriaatmadja, R. (2002). Pendidikan sejarah, sikap kebangsaan, identitas nasional, sejarah lokal, masyarakat multikulktural. Historia Utama Press: Bandung
DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v3i2.21675
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah
INDEXED
TOOLS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154