Ngarumat Tradisi, Ngamumule Sajarah: Memaknai Kearifan Lokal Tradisi Misalin di Cimaragas sebagai Bagian Dari Strategi Penguatan Karakter Siswa
Abstract
Faktor global yang membawa pergesaran nilai-nilai budaya dan sosial juga mempengaruhi pola tindakan yang dilakukan generasai muda saat ini membuat optimalisasi penguatan sejarah lokal menjadi faktor penting dalam pembentukan karakter generasi muda. Tujuan dari penulisan ini untuk memaparkan kearifan lokal berupa Tradisi Misalin di Cimaragas sebagai bagian dari strategi penguatan karakter bangsa . Fungsi utama pendidikan di setiap tingkat adalah untuk menyediakan pelatihan cara-cara berpikir mendasar yang terwakili dalam berbagai mata pelajaran yang selama ini berkembang dalam pencairan pengetahuan yang dapat digunakan oleh manusia, perjalanan menggapai pemahaman budaya, dan upaya berkelanjutan untuk meraih kekuatan intelektual. Kearifan lokal dapat menjadi salah satu upaya untuk lebih mendekatkan peserta didik pada pembelajaran sejarah, yaitu dengan memasukkan unsur-unsur kearifan lokal dalam pembelajaran sejarah. Pengintegrasian nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran sejarah diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk memperkuat identitas diri dalam rangka memperkokoh rasa kecintaan terhadap bangsanya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, Taufik. 2010. Sejarah Lokal di Indonesia (edisi 10). Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Komalasari,Kokom.2010.Pembelajaran Kontekstual : Konsep dan Aplikasi.Bandung:PT
Refika Adiatama.
Danu Eko Agustinova, “Penerapan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Sejarah pada Sekolah Menengah Atas”, Jurnal Istoria UNY. vol. 4 no. 1, 2018, hal. 1.
Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Marino,Michael P. “Urban Space as a Primary Source: Local History and Historical Thinking in New York City” dalam Social Studies, volume 103 no. 3 page 107-116/ 2012.
Michael P. Mariono and Margaret Smith “Doing Local History: A Case Study of New Brunswick, New Jersey” dalamSocial Studies, vol. 103 no. 6/ 2012 hal 233-240.
Michael P. Mariono and Margaret Smith “Doing Local History: A Case Study of New Brunswick, New Jersey” dalamSocial Studies, vol. 103 no. 6/ 2012 hal 233-240.
Farida Nurul L dan Windiani, “Menggunakan Metode Etnografi dalam Penelitian Sosial”, Dimensi, vol.9 no. 2, 2016, hal. 88.
Noviana Afiqoh, Hamdan Tri Atmaja. dan Ufi Saraswati, “Penanaman Nilai Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Sejarah Pokok Bahasan Perkembangan Islam di Indonesia Pada Siswa Kelas X IPS di SMA Negeri 1 Pamotan Tahun Ajaran 2017/2018”, Indonesian Jurnal of History Education, vol. 6 no.1, 2018, hal. 43.
Ajip Rosidi. 2011. Kearifan Lokal dalam kebudayaan Sunda. Yogyakarta: Kiblat.
Lihat Catrice Barret “Hip-Hopping across China: Intercultural Formulations of Local Identities. Journal of Language, Identity, and Education, vol. 11 no. 4/ 2012 hal.247-260.
Lihat Kesiman, Made Windu Antara, danKetut Agustini ”The Implementation of Hypertext-Based Learning Media for a Local Cultural Based Learning” dalamJournal of Information Technology Education: Innovations in Practice, vol. 1/ 2012 hal. 377-385.
Lihat James E. Schul “Pedagogical Triangulation: The Mergence of Three Traditions in History Instruction. dalamSocial Studies, vol. 106 no. 1/2015 hal. 24-31.
Lihat Local Identity of No-Fee Preservice Students and Its Impact on Their Localized Professional OrientationYang, Ze; Li, Ling; Zhu, Chengchen; Guo, Lexiang; Huang, Liangyong. Chinese Education and Society, vol. 46 no. 2-3/ 2013 hal. 90-99.
Karadeniz Oguzhan“Teaching Local History Using Social Studies Models for Turkish Middle School Students” dalamEducational Research and Reviews, vol. 10 no. 8/ April 2015 hal. 1284-1292.
Christopher Browning Paysinger “Making History Local: The Efficacy of Local History for Student Interest, Success, and Multicultural Awareness dalam ProQuest LLC, Ed.D. Dissertation, Trevecca Nazarene University.
Kartodirjo, S. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kochhar, S. K (2008). Pembelajaran Sejarah. Diterjemahkan oleh Purwanta dan Yovita Hardiwati. Jakarta: Grasindo
Lihat Local Identity of No-Fee Preservice Students and Its Impact on Their Localized Professional OrientationYang, Ze; Li, Ling; Zhu, Chengchen; Guo, Lexiang; Huang, Liangyong. Chinese Education and Society, vol. 46 no. 2-3/ 2013 hal. 90-99.
Katharyne Mitchell dan Sarah Elwood “Engaging Students through Mapping Local History” dalamJournal of Geography, vol. 111 no. 4/ 2012hal. 148-157.
Kim Perez dan Steven Kite “It's Not the End of the World, but You Can See It from Here: The Importance of Local History in a Rural Setting” dalam History Teacher, vol. 44 no. 2/ 2011 hal. 261
Lihat Denis Fung dan Angie Su “The Influence of Liberal Studies on Students' Participation in Socio-Political Activities: The Case of the Umbrella Movement in Hong Kong” dalamOxford Review of Education, vol. 42 no. 1/ 2016 hal. 89-107.
Katharyne Mitchell dan Sarah Elwood “Engaging Students through Mapping Local History” dalamJournal of Geography, vol. 111 no. 4/ 2012hal. 148-157.
DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v3i2.25341
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah
INDEXED
TOOLS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154