Partai masyumi: Mercusuar pemahaman politik identitas positif di indonesia

Imam Walid Asrofuddin Ulil Huda, Zia Hulhak, Ahmad Bajuri

Abstract


Abstract

Stakeholders often use identity politics, especially with religious nuances, as legitimacy to realize their political interests. On the other hand, the large number of media that associate identity politics with negative things makes identity politics always seem to have a negative connotation, so it becomes an item that needs to be avoided. Identity politics needs to be implemented as a medium for the accommodation and aspirations of a religion. This study addresses three main issues: (1) What is the history of the Masyumi Party from 1945-1960? (2) What is the ideology of the Masyumi Party? (3) How did the Masyumi Party deal with the dynamics of Islamic politics from 1945-1960? This research work uses historical research methods using library research techniques. The method is applied by implementing a historical approach. The results of this study indicate that: (1) Historically, the Masyumi Party turned out to be a beacon of political parties that represented Islamic groups that implemented identity politics positively; (2) Islamic identity politics needs to be applied as a medium of accommodation for the benefit of religion and a medium of inspiration for the benefit of its adherents. (3) The strategy carried out by the Masyumi Party in the management of Islamic identity politics is to promote unity and integrity rather than coercion of understanding and group interests.

 

Keywords: Masyumi Party, Islamic Identity Politics.

 

Abstrak

Pemangku kepentingan seringkali menjadikan politik identitas, khususnya politik identitas bernuansakan agama sebagai legitimasi untuk merealisasikan kepentingan politiknya. Di lain sisi, maraknya media yang mengasosiasikan politik identitas kepada hal-hal negatif membuat politik identitas terkesan selalu berkonotasi negatif, sehingga menjadi barang yang perlu dihindari. Padahal, dalam beberapa hal, politik identitas perlu diimplementasikan sebagai media akomodasi dan aspirasi suatu agama. Penelitian ini berusaha membidik tiga pokok permasalahan: (1) Bagaimanakah sejarah Partai Masyumi dari tahun 1945-1960? (2) Bagaimanakah ideologi Partai Masyumi? (3) Bagaimanakah Partai Masyumi menghadapi dinamika politik Islam dari tahun 1945-1960? Kerja riset ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan memakai teknik penelitian studi pustaka. Metode tersebut diaplikasikan dengan mengimplementasikan pendekatan historis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Dalam sejarahnya, Partai Masyumi ternyata merupakan mercusuar partai politik yang merepresentasikan kelompok Islam yang mengimplementasikan politik identitas secara positif; (2) Politik identitas Islam perlu diterapkan sebagai media akomodasi kemaslahatan agama dan media inspirasi bagi kemaslahatan para pemeluknya. (3) Strategi yang dilakukan oleh Partai Masyumi dalam manajemen politik identitas Islam ialah dengan mengedapankan persatuan dan kesatuan daripada pemaksaan pemahaman dan kepentingan kelompok.

 

Kata Kunci: Partai Masyumi, Politik Identitas Islam.

Keywords


Sejarah; Sejarah Nasional

Full Text:

PDF

References


Afrizal. (2014). Metode penelitian kualitatif. PT. Raja Grafindo Persada.

Al-Farisi, L. S. (2020). Politik identitas: ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara pancasila. ASPIRASI, 10(2), 77-90. https: //aspirasi.unwir.ac.id/index.php/aspirasi/article/view/54/25

Anam, H. F. (2019). Politik identitas islam dan pengaruhnya terhadap demokrasi di indonesia. jurnal pemikiran politik islam. POLITEA, 2(2). http://dx.doi.org/10.21043/politea.v2i2.5953.

Argenti, Gili. (2020). Ideologisasi partai islam masyumi di indonesia. Jurnal Politikom Indonesiana, 5(1), 37–57. https://doi.org/10.35706/jpi.v5i1.3731

Arianto, B. (2018). Kiprah natsir dalam memperjuangkan negara islam indonesia. KEMUDI: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 2(2), 104–126. Retrieved from https://ojs.umrah.ac.id/index.php/kemudi/article/view/761

Artawijaya. (2014, Maret 20). Keteladanan partai masyumi. Harian Republika.

As’ad, M. (2020). Mengapa jepang memilih hadratussyaikh analisa sejarah ditunjuknya kh. hasyim asy’ari menjadi ketua masyumi. Tebuireng: Journal of Islamic Studies and Society, 1(1), 85-103. https://doi.org/10.33752/tjiss.v1i1.1656

Bayu, Dimas. (2022, Februari 16). Sebanyak 86,9% penduduk indonesia beragama islam. Data indonesia. https://dataindonesia.id.

Buchari, S. A. (2014). Kebangkitan etnis menuju politik identitas. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Castells, M. (2010). The power of identity. Oxford: Blackwell Publishing.

Gloria, Reyn. (2022, Juni 30). Politik identitas diprediksi makin marak, bawaslu siapkan strategi pencegahan. bawaslu. www.bawaslu.go.id

Habibi, M. (2018). Analisis politik identitas di Indonesia. Jurnal Universitas Mulawarman, 1-23. https://doi.org/: 10.13140/RG.2.2.16590.66887

Hidayah, S. N., & Birsyada, M. I. (2022). Peranan ulama muhammadiyah dalam pembentukan aps (askar perang sabil) di yogyakarta tahun 1947-1949. Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah, 5(1), 81-88. https://doi.org/10.17509/historia.v5i1.34537

Huda, I. W. A. U. (2018). Sikap politik masjoemi pada masa sistem parlementer di bawah kabinet sjahrir (1945-1947). (Doctoral dissertation). UIN Sunan Ampel Surabaya.

Luth, T. (1999). M. natsir dakwah dan pemikirannya. Gema Insani Press.

Mubarok, H. (2018). Demokrasi, Politik identitas, dan kohesi sosial: peluang dan tantangan strategi dakwah untuk menghalau provokasi politik di indonesia. Jurnal Bimas Islam, 11(2), 365-400. Accessed May 1, 2023. https://jurnalbimasislam.kemenag.go.id/jbi/article/view/57.

Muh. Kamim, A. B. (2018). Sikap media daring dalam kontestasi pilkada dki 2017 (analisis terhadap sikap media daring dalam isu dugaan penghinaan kitab suci al-qur’an oleh cagub ahok dalam rentang pemberitaan 5 oktober s.d. 20 oktober 2016). Jurnal Komunikasi, 11(2), 189–200. https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol11.iss2.art6

Pardi, I. W. (2019). Kembali kepada undang-undang dasar 1945: diskursus pembukaan uud 1945 dalam perspektif sejarah. HISTORIA, Jurnal Pendidik dan Penelitia Sejarah, 2(2), 97-104. https://doi.org/10.17509/historia.v2i2.15775

Permata, P., Norma, A., & Madinier, R. (2009). Evolusi ideologi politik islam masyumi. Akademika-Jurnal Kebudayaan, 4(1), 94-99. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/2822/9_REMY%20MADINIER.pdf?sequence=1

Rahman, A. (2017). Masyumi dalam kontestasi politik orde lama. LP2M UNM.

Sandhi, W. R., & DAN POLITIK, F. I. S. (2014). Politik identitas partai islam (studi partai keadilan sejahtera). Naskah Publikasi Tanjung Pinang: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji. 1-25. http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2014/08/JURNAL-WIRA.pdf

Sari, E. (2016). Kebangkitan politik identitas islam pada arena pemilihan gubernur jakarta. KRITIS: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 2(1). 145-156. Http:// journal.unhas.ac.id/index.php/kritis

Sekretariat Umum. (1948). Sejarah pertumbuhan dan perkembangan partai masyumi. Sekretariat.

Siregar, I. F. (2014). partai masyumi dalam dinamika demokrasi di indonesia. Widya Karya Semarang.

Siregar, I. F. (2013). Sejarah pertumbuhan dan perkembangan partai masyumi (1945-1960). Thaqafiyyat, 14(1). 88-104. https://ejournal.uin-suka.ac.id/adab/thaqafiyyat/article/view/614/552

Soenjoto, W. P. P. (2019). Eksploitasi isu politik identitas terhadap identitas politik pada generasi milineal indonesia di era 4.0. Journal of Islamic Studies and Humanities, 4(2), 187-217. https://doi.org/10.21580/jish.42.5223

Syarifuddin, S., Supriyanto, S., Sintia, S., & Ilahi, R. (2022). Perkembangan masjid sultan mahmud badaruddin jayo wikramo sebagai warisan budaya lokal tahun 1998-2003. Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah, 5(1), 9-20. https://doi.org/10.17509/historia.v5i1.30504

Taufiq, F., & Utama, L. W. P. (2018). Media sosial dan gerakan sosio-politik umat islam di indonesia. Fikrah, 6(2), 391-408. http://dx.doi.org/10.21043/fikrah.v6i2.3145

Wati, W. Menguatnya politik identitas di indonesia baik karena faktor agama, sosial, dan etnis. Jurnal Pendidikan PKN (Pancasila dan Kewarganegaraan), 2(2), 66-87. http://dx.doi.org/10.26418/jppkn.v2i2.44627

Zulaichah, Lilik. (2004). Metodologi wejarah 1. IAIN Sunan Ampel.




DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v6i1.50090

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah 


INDEXED

   

 

TOOLS

     

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154

 

View "Jurnal Historia" Stats