Gaya Hidup Masyarakat di Kawasan Weltevreden, Batavia Tahun 1900-1942
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alkatiri, Z. (2012). Jakarta Punya Cara. Depok: Masup Jakarta.
Ariwibowo, A. (2019). Perkembangan Budaya Kosmopolitan Di Batavia 1905-1942. Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya, 3(1), 55–74. https://doi.org/10.33652/handep.v3i1.66
Aryono. (2012). Kereta Tanpa Kuda. Historia.id. https://historia.id/urban/articles/kereta-tanpa-kuda-6kZmP/page/1.
Ar Razy, M.R.O. (2021). Perkumpulan Sekar Rukun: Perjuangan Pemuda Sunda Masa Pergerakan Nasional (1919-1931). Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah, 4(2), 159-172. https://doi.org/10.17509/historia.v4i2.32045.
Basundoro, P. (2020). Pengantar Sejarah Kota. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Blackburn, S. (2012). Jakarta: Sejarah 400 Tahun. Depok: Masup Jakarta.
Brousson, H.C.C.C. (2017). Batavia Awal Abad 20. Depok: Masup Jakarta.
Castles, L. (1966). The Ethnic Profile of Djakarta. Indonesia, 3(4), 153–204.
Chaney, D. (1996). Lifestyles. London: Routledge.
Colombijn, F. (Ed.). (2019). Kota Lama Kota Baru: Sejarah Kota-Kota di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Colombijn, F., & Coté, J. (Ed.). (2014). Cars, Conduits, and Kampongs: The Modernization of the Indonesian City, 1920-1960. Leiden: Brill.
Destatriyana, M. (2015). Batavia Baru di Weltevreden: Suatu Kajian Historis Pemindahan Pusat Kota pada Abad ke-19. [Unpublished undergraduate thesis]. Universitas Pendidikan Indonesia. http://repository.upi.edu/14276/
Eggink, E. J. (1930). Gemeente Batavia 1905-1930. Batavia: No publisher.
Ellisa, E. (2018). The Recreational Landscape of Weltevreden Since Indonesian Colonization. Journal of Urban Culture Research, 17(12), 12–30. https://doi.org/10.14456/JUCR.2018.8.
Fauzi, W.I. & Santosa, A.B. (2020). Kehidupan Sosial Budaya Masa Pergerakan Nasional di Indonesia dari Sudut Pandang Novel Sejarah (1900-1942). Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah, 3(2), 187-196. https://doi.org/10.17509/historia.v3i2.21675.
Fitrianingsih, W. (2010). Citra Perempuan dalam Pariwara di Hindia Belanda. In S. Margana & M. Nursam (Ed.), Kota-kota di Jawa: Identitas, Gaya Hidup dan Permasalahan Sosial (pp. 87–106). Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Ham, O. H. (2014). Runtuhnya Hindia Belanda. Jakarta: PT Gramedia.
Ham, O. H. (2018). Wahyu yang Hilang Negeri yang Guncang. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Heuken, A. (1996). Arab Landowners in Batavia/Jakarta. Indonesia Circle, 24(68), 65-74. https://doi.org/10.1080/03062849608729864.
Heuken, A. (2008). Medan Merdeka - Jantung Ibukota RI: Buffelsveld - Champ de Mars - Koningsplein - Lapangan Gambir - Lapangan Monumen Nasional. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.
Heuken, A. (2016). Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.
Heuken, A. (2018). Sejarah Jakarta dari masa prasejarah sampai akhir abad ke-20. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.
Jonge, H. de. (2007). Sebuah Minoritas Terbelah: Orang Arab Batavia. In Jakarta-Batavia: Esai Sosio-Kultural (pp. 151–166). Jakarta: KITLV-Jakarta.
Kartodirdjo, S. (2020). Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional (Vol. 2). Yogyakarta: Penerbit Ombak.
KITLV. (1908a). Weltevreden. Hoekje aan de Tjiliwong Rivier. View on the Tjiliwong River. Leiden University Libraries. https://colonialarchitecture.eu/obj?sq=id%3Auuid%3Ac447d5a3-a5bd-4f55-a772-830e8bdcecc6.
KITLV. (1908b). Parapattan. Weltevreden. Leiden University Libraries. http://hdl.handle.net/1887.1/item:867377.
Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Kuntowijoyo. (2018). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Kurnia, L. (2011). Pasar Baru: Colonial space and contemporary hybridity. Inter-Asia Cultural Studies, 12(4), 552–567. https://doi.org/10.1080/14649373.2011.603918.
Later, J.F.H.A. (1917, June 13). Kosthuis. De Indiër, p. 5.
Lohanda, M. (Ed.). (1984). Sejarah Sosial di Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Makkelo, I.D. (2018). Sejarah Perkotaan: Sebuah Tinjauan Historiografis Dan Tematis. Lensa Budaya: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Budaya, 12(2), 83–101. https://doi.org/10.34050/JLB.V12I2.3052.
Museum Volkenkunde. (1906). Mevrouw Versteeg op haar achtergalerij in Weltevreden, Batavia. Geheugen Delpher. https://resolver.kb.nl/resolve?urn=urn:gvn:VKM01:A100-1-15.
Purwanto, B. (2013). Menulis Kehidupan Sehari-hari Jakarta: Memikirkan Kembali Sejarah Sosial Indonesia. In H. S. Nordholt, B.
Purwanto, & R. Saptari (Ed.), Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia (pp. 245–276). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Rachmadita, A. (2022). Tio Tek Hong Menjual Senapan hingga Gramofon. Historia.id. https://historia.id/ekonomi/articles/tio-tek-hong-menjual-senapan-hingga-gramofon-PNLZZ/page/1.
San, T.B. (1921a, January 14). Handel Mij. Tio Tek Hong. Sin Po, p. 1.
San, T.B. (1921b, January 14). Pakean. Sin Po, p. 8.
Saputra, M. H. (2022). Perkembangan Trem Batavia Tahun 1869-1930. Mozaik: Kajian Ilmu Sejarah, 13(1), 74–92. https://doi.org/10.21831/MOZAIK.V13I1.50808.
Setiawan, K. (2021). Kereta Api di Jakarta: Dari Zaman Belanda hingga Reformasi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Sijthoff, A. (1900, January 2). Indische Uitrusting. Haagsche Courant, p. 8.
Smitt, A. (1922). De Waterleiding van Batavia. Batavia: No publisher.
Soekiman, D. (2014). Kebudayaan Indis dari Zaman Kompeni sampai Revolusi. Depok: Komunitas Bambu.
Stadsgemeente Batavia. (1938). Batavia als handels-, industrie-, en woonstad / Batavia as a commercial, industrial and residential center. Batavia: G. Kolff & Co.
Stroomberg, J. (2018). Hindia Belanda 1930. Yogyakarta: Diva Press.
Suleiman, S. (1979). The Last Days of Batavia. Indonesia, 28(10), 55–64.
Taylor, J. G. (2009). Kehidupan Sosial di Batavia. Depok: Masup Jakarta.
Tropenmuseum. (1925). Gezicht over de Pasar Gambir op het Koningsplein in Batavia. Colonial Architecture. https://colonialarchitecture.eu/obj?sq=id%3Auuid%3A525a2012-ce48-4831-866e-811006830964.
Utama, W. S. (2012). Kehidupan Sosial-Budaya Masyarakat Tionghoa di Batavia 1900an-1930an. Lembaran Sejarah, 9(1), 19–38. https://doi.org/10.22146/LEMBARAN-SEJARAH.23765.
Van der Linde, H. (2020). Jakarta: History of a Misunderstood City. Singapore: Marshall Cavendish.
Wibowo, A. (2018). Gaya Hidup Masyarakat Eropa di Batavia Masa Depresi Ekonomi 1930-1939. Pemalang: Dramaturgi.
Zaalberg, F.H.K. (1926, August 26). De Pasar Gambir, Bataviaasch Nieuwsblad, p. 2.
DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v6i2.60668
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah
INDEXED
TOOLS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154