Kampanye Higienitas di Sekolah Desa dan Politik Kesehatan Kolonial di Keresidenan Semarang Tahun 1929–1933
Abstract
ABSTRACT
This research examines the Medisch Hygiënisch Propaganda program and its impact on students at Village Schools in the Semarang Residency between 1929–1933. This campaign was part of the Dutch colonial health policy, a collaboration with Rockefeller Foundation to address the widespread health issues in Java since the late 19th century, such as yaws, hookworm, malaria, and other infection diseases. The widespread outbreaks of disease were seen as a threat to labor productivity, prompting the government to be more proactive in health promotion, including targeting students at the elementary level. This study employs a historical method, utilizing primary sources such as publications from the Dutch East Indies Civil Health Department, official reports by Dr. M. Thierfelder Thillot, the photo album program Medisch Hygienische Propaganda, and contemporary newspapers De Indische Courant, obtained from the National Archives of the Republic of Indonesia, the digital collection of Leiden University, and Delpher. This study demonstrates that the implemented program had a significant impact on improving hygiene knowledge, particularly in the Regenscap of Kendal, Demak, and Grobogan. This research is expected to contribute new insights to the historiography of children and health in Indonesia, especially regarding colonial health policies in addressing public health issues. Furthermore, this research is relevant for understanding the historical roots of modern health campaigns.
Keywords: Medisch Hygiënisch Propaganda, Health Campaign, Village School, Children, Semarang
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji program Medisch Hygiënisch Propaganda dan dampaknya terhadap siswa Sekolah Desa di Karesidenan Semarang antara tahun 1929 hingga 1933. Kampanye ini merupakan bagian dari politik kesehatan kolonial Belanda, hasil kolaborasi dengan Rockefeller Foundation untuk menanggulangi masalah kesehatan yang marak terjadi di Jawa sejak akhir abad ke-19, seperti frambusia, cacing tambang, malaria, dan penyakit menular lainnya. Wabah penyakit yang meluas dianggap sebagai ancaman terhadap produktivitas tenaga kerja sehingga mendorong pemerintah untuk lebih aktif dalam promosi kesehatan, termasuk menyasar kalangan siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan memanfaatkan sumber primer berupa terbitan Dinas Kesehatan Sipil Hindia Belanda, laporan resmi Dr. M. Thierfelder Thillot, album foto program Medisch Hygienische Propaganda, serta surat kabar sezaman De Indische Courant yang didapat dari Arsip Nasional Republik Indonesia, koleksi digital Universiteit Leiden dan Delpher. Kajian ini menunjukkan bahwa program yang dijalankan berdampak signifikan bagi peningkatan pengetahuan kebersihan, terutama di Regenscap Kendal, Demak, dan Grobogan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baru bagi historiografi anak dan kesehatan di Indonesia, khususnya terkait politik kesehatan kolonial dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat. Lebih lanjut, Penelitian ini relevan untuk memahami akar historis kampanye kesehatan modern
Kata kunci: Medisch Hygiënisch Propaganda, Kampanye Kesehatan, Sekolah Desa, Anak, Semarang
Keywords
References
Afandi, A. N., Swastika, A. I., & Evendi, E. Y. (2020). Pendidikan Pada Masa Pemerintah Kolonial di Hindia Belanda Tahun 1900-1930. Artefak, 7(1), 21–30. http://dx.doi.org/10.25157/ja.v7i1.3038
Amalia, F. A. (2024). Kampanye Higienitas di Kota-Kota Jawa, 1900-1942. Histma, 9 (2), 68–88.
Boomgaard, P. (1986). III. The Welfare Services In Indonesia, 1900-1942. Itinerario, 10(1), 57–82. https://doi.org/10.1017/S0165115300008986
Breman, J. C. (1971). Djawa Pertumbuhan Penduduk Dan Struktur Demografis. Bhratara.
Budiman, H. G. (2022). Perkembangan Sanitasi dan Prasarana Kebersihan di Kota Bandung Awal Abad Ke-20. Paradigma: Jurnal Kajian Budaya, 12(3).https://doi.org/10.17510/paradigma.v12i3.1172
Cipta, S. E. (2020). Upaya Penanganan Pemerintah Hindia Belanda Dalam Menghadapi Berbagai Wabah Penyakit di Jawa 1911-1943. Equilibrium Jurnal Pendidikan, 8(2), 162–169. https://doi.org/10.26618/equilibrium.v8i2.3281
Cribb, R. (1933). Development Policy In The Early 20th Century. In King D.Y., Development and Social Welfare: Indonesia’s Experiences under the New Order (pp. 225–245). Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-en Volkenkunde.
Furnivall, J. S. (1948). Colonial Policy And Practice: A Comparative Study of Burma and Netherlands India. Cambridge University Press.
Hydrick, J. L. (1937). Intensive Rural Hygiene Work and Public Health Education of the Public Health Service of Netherlands India.
Kurniarini, D., Darini, R., & Dewi, I. M. (2015). Pelayanan dan Sarana Kesehatan Di Jawa Abad XX, Mozaik, 7(1), 1–15. https://doi.org/10.21831/moz.v7i1.6186
Liesbeth, H. (2011). Healers on the Colonial Market: Native Doctors and Midwives in the Dutch East Indies. KITLV Press
Leiden University Library, Specisssal Collections, Or. 27.005-22, De Medisch Hygienische Propaganda in het Regentschap Kendal.
Muhsin, M. (2012). Bibliografi Sejarah Kesehatan pada Masa Pemerintahan Hindia Belanda, Paramita, 22(2), 186–197. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v22i2.2119
Nas, P. J. M,(2007). Kota-kota Indonesia: Bunga Rampai. Gadjah Mada University Press.
Nasution, S. (2016). Strategi Pendidikan Belanda Pada Masa Kolonial di Indonesia. Ihya Al-Arabiyah. 2(2). 254–258.
Thillot, M.T. (1934). Verslag Over de Medisch-Hygiënisch-Propaganda op de Dessa-Scholen in de Residentie Semarang 1929–1933. Geneeskundig Tijdschrift Voor Nederlandsch-Indië.
Boomgaard, P., Sciortino, R., Smyth. I.A., (1996). Health Care in Java: Past en Present. KITLV Proocedings Series Volume 3. KITLV Press.
Staatsblad 1893 Nomor 125. JDIN BPHN
De Indische Courant. (27 Januari 1922). The Rockefeller Foundation.
Tillema, H. F. (1913). Van Wonen en Bewonen, Huis en Erf. Tjandi-Semarang.
Tillema, H. F. (1919). KAMPONGWEE!
Tillema, H. F. (1915-1923). “Kromoblanda”: Over’t vraagstuk van het Wonen in Kromo’s groote land (1e deel). Uden Masman.
Uddin, B. (2016). Propaganda Kesehatan Rockefeller Foundation di Jawa Pada Akhir Masa Kolonial. https://www.academia.edu/4435231/Propaganda_Kesehatan_Rockefeller_Foundation
Wijono, R. S. (2015). Public Housing in Semarang and the Modernization of Kampongs, 1930–1960. In F. Colombijn & J. Cote (Eds.), Cars, Conduits, and Kampongs: The Modernization of the Indonesian City, 1920-1960 (pp. 172–192). Brill. https://www.jstor.org/stable/10.1163/j.ctt1w76ts6.12
DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v8i1.83022
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah
INDEXED
TOOLS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154