Penggunaan Balok Sempoa dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian pada Siswa Tunarungu

Irma Octavia Damayanti

Abstract


Penelitian mempelajari penggunaan benda realistik dalam upaya meningkatkan penguasaan siswa tunarungu tentang konsep perkalian dengan menggunakan balok sempoa dalam f«mbelajaran matematika. Anak tunarungu banyak mengalami kesulitan melakukan operasi hitung perkalian. Salah satu teknik dalam meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian ini adalah dengan menggunakan balok sempoa. Balok Sempoa adalah suatu alat bantu untuk menyelesaikan soal-soal perkalian, hal ini diharapkan dapat membantu anak dengan mengalami atau melihat secara langsung melalui pengalamannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balok sempoa dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian siswa tunarungu kelas dasar IV.

Kata kunci: Matematika, Perkalian, dan Balok Sempoa


Keywords


Matematika, Perkalian, dan Balok Sempoa

Full Text:

PDF

References


Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Delphie, Bandi. (2006). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Setting Pendidik. Bandung: Refika Aditama

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar SDLB-B Tunarungu. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa

Heriyanto. (2012). Pengertian Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia pada: http://belaiarpsikologi.com/pengertian-media-pembelaiaran/.

Hidayat, T. (2004). Titian Mahir Matematika 2 untuk SD Kelas 2. Jakarta: PT. Visindo Media Persada.

James and James. (1976). Pengertian Matematika. [Online]. Tersedia pada: http://www.sarianaku.com/2011/06/pengertian-matematika.html

Mario, Ireneus. (2010). Kelebihan Kelemahan Sempoa. [Online]. Tersedia pada: http://ilmufakta.blogspot.com/2010/ll/kelebihan-dan-kelemahan-sempoa.html.

Ruseffendi. (2005). Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sadja'ah, Edja. (2005). Pendidikan Bahasa bagi Anak Gangguan Mendengar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Somad, Pdan Herawati T. (1996). Ortopedagogik anak Tunarungu. Bandung:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

-------. (2008). Definisi dan Klasifikasi Tunarungu. [Online]. Tersedia pada: http://permanarianl6.blogspot.com/2008/04/definisi-dan-klasifikasi-tunarungii.html

-------. (2008). Dampak Ketunarunguan. [Online]. Tersedia pada:

http://permanarianl6.blogspot.com/2008/03/dampak-ketunarunguan-terhadap.html.

Sadiman, Arief. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Somantri, Sutjihati. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatifkualitati dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar. Bandung: Cakra.

Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia. (2007). Matematika.http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika#Apakah_Matematika. F. (2 Febuari 2008)




DOI: https://doi.org/10.17509/jassi.v12i2.4009

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Universitas Pendidikan Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JASSI Anakku is published by Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
e-ISSN : 2776-8783
p-ISSN : 1412-9337
View My Stats