KEINDONESIAAN, BUDAYA LOKAL DI INDONESIA, DAN ETNOGRAFI KOMUNIKASI
Abstract
Artikel yang berjudul Keindonesiaan, Budaya Lokal Indonesia, dan Etnografi Komunikasi ini dilatarbelakangi adanya fenomena pengaburan tentang nama negara Indonesia, pengabaian bahkan pelenyapan budaya lokal di Indonesia, dan tentang fenomena etnografi komunikasi di Indonesia. Banyak orang yang tidak mengetahui asal nama Indonesia sehingga kecintaan terhadap Indonesia berkurang. Akibatnya, banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui budaya lokalnya sendiri. Dampak lebih jauh adalah terjadinya pelenyapan budaya dan bahasa. Padahal, Indonesia adalah negara yang dinamis dan kaya akan budaya lokal serta masyarakatnya mampu berbahasa secara sopan dan santun. Artikel ini mengkaji informasi tentang etnografi komunikasi masyarakat Indonesia dilihat dari segi peristiwa tutur dan masyarakat tutur. Teori-teori yang digunakan dalam artikel ini berasal dari pakar sosiologi, pakar budaya, pakar bahasa, dan pakar etnografi komunikasi di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya lokal dan masyarakat di Indonesia yang memiliki keunikan dan kesantunan dalam pola komunikasi bahasa.
Kata kunci: keindonesiaan, budaya lokal, etnografi komunikasi.
References
Chaer, Abdul., Leonie Agustina. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kuswarno, Engkus. (2011). Etnografi Komunikasi. Bandung: Tim Widya Padjadjaran.
Malihah, Elly dan Usman Kolip. (2011). Pengantar Antropologi. Bandung: CV MMG.
Spradley, James P. (2007). Metode Etnografi (terj. Amri M.). Yogyakarta: Tiara Wacana.
Tim KBBI. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Wijana, I Dewa Putu., Muhammad Rohmadi. (2012). Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wodak, Ruth. Barbara Johnstone. Paul Kerswill. (2011). The Sage Handbook of Sociolinguistics. New York: Sage Publications, Inc
DOI: https://doi.org/10.17509/jpis.v22i2.2189
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Firman Aziz