MENINGKATKAN KEMAMPUAN EKSPLORASI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Nur Kholis

Abstract


Abstrak

Melihat hasil belajar pada peserta didik di SMAN 1 Pusakanagara pada mata pelajaran geografi belum memuaskan jika dilihat dari ketercapaian kompetensi peserta didik. Dengan tujuan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini. Namun yang menjadi substansi dalam penelitian ini adalah bagaimana cara meningkatkan kemampuan eksplorasi peserta didik dapat ditingkatkan karena dengan cara belajar melalui pengalaman langsung yang dialami oleh peserta didik akan memberikan makna dalam proses belajar mengajar. Penggunaan model learning cycle menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi tersebut. Dengan menggunakan metode tindakan kelas diperoleh data berupa grafik persentase yang menunjukan hasil belajar peserta didik. Dari hasil penlitian pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan learning cycle didapatkan hasil berupa nilai rata-rata peserta didik terjadi kenaikan yang signifikan, yaitu dari rata-rata nilai awal adalah 4,5 naik di siklus pertama menjadi 6,3 dan di siklus kedua naik menjadi 7,9. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan eksplorasi siswa melalui pembelajaran learning cycle di SMAN 1 Pusakanagara dapat meningkatkan kemampuan peserta didik.

 

Abstract

Seeing the learning outcomes of students at SMAN 1 Pusakanagara on geographic subjects is not satisfactory when viewed from the achievement of student competencies. With the aim of improving student learning outcomes encourage authors to conduct this research. However, the substance of this research is how to improve the ability of students to be exploited, because learning through direct experience experienced by students will provide meaning in the learning process. The use of the learning cycle model is one of the efforts to improve these competencies. By using action research methods obtained data in the form of a percentage graph that shows the learning outcomes of students. From the results of the study in the learning process using the learning cycle approach, the results obtained in the form of an average value of students increased significantly, namely from the average initial value is 4.5 in the first cycle to 6.3 and in the second cycle rose to 7.9. The results of this study prove that the exploration ability of students through learning cycle learning at SMAN 1 Pusakanagara can improve students' abilities.


Keywords


Learning Cycle, Eksplorasi, Mata Pelajaran Geografi

References


Burns, A (2010) Doing Action Research in English Language Teaching: A Guide for Practitioners. New York: Routledge.

Dahar, R. W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Mengajar. Jakarta: Erlangga

Dasna, I.Wayan.(2005). Kajian Implementasi Model Siklus Belajar (Learning Cycle) dalam Pembelajaran Kimia. Makalah Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas. 5 September 2005.

Inten, I Gede. (2004). Pengaruh Model Pembelajaran dan Pengetahuan Awal Siswa Terhadap Prestasi Belajar PKn dan Sejarah pada Siswa Kelas II di SMU Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Program Pascasarjana IKIP Negeri Singaraja. Tesis.

Iskandar, S.M. (2005). Perkembangan dan Penelitian Daur Belajar.

Makalah Semlok Pembelajaran Berbasis Konstruktivis. Jurusan Kimia UM. Juni 2005.

Lorsbach, A. W. (2002). The learning cycle as a tool for planning science instruction.

Kurnazz. (2008). Using Different Conceptual Change Methods Embedded Within the 5E model: A Sample Theaching for Heat and Themperature. Journal of Physics Teacher Education Online, 5(2), 3-7.

Mulyani, D. (2013). Hubungan kesiapan belajar siswa dengan prestasi belajar. Konselor, 2(1).

Mulyasa, E. (2004). Implementasi Kurikulum 2004 panduan pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Puger, I Gusti Ngurah.(2004). Belajar Kooperatif. Diktat Perkuliahan Mahasiswa Unipas.

Rahayu, S., Prayitno. (2005). Penggunaan Strategi Pembelajaran Learning Cycle-Cooperative Learning 5E (LCC-5E). Makalah Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas.

Ruhyat. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Interpersonal Di SMPN 3 Pagaden. Jurnal Edutech, 17(03). DOI http://dx.doi.org/10.17509/e.v17i3.14337

Renner, J. W., Abraham, M. R., & Birnie, H. H. (1988). The necessity of each phase of the learning cycle in teaching high school physics. Journal of Research in Science Teaching, 25(1), 39-58.

Suharsimi, A. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.




DOI: https://doi.org/10.17509/pdgia.v17i1.15798

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY

 width=

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Web
Analytics