KECENDERUNGAN PENERIMAAN GURU TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH DASAR

Eviani Damastuti, Dewi Ratih Rapisa

Abstract


Abstrak

Di Kalimanatan Selatan dipertegas dengan keluarnya Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2019 tentang perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas terutama pasal 12 yang menyebutkan setiap penyelenggara pendidikan pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan memberikan kesempatan dan perlakuan yang setara dan berkewajiban menerima peserta didik penyandang disabilitas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan penerimaan guru terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Dasar di Kalimantan Selatan. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Kelas yaitu guru-guru dan kepala sekolah di  SD N I Pelambuan, SDN IV Pelambuan, SDN Tingggiran II.I, dan SDN Purwosari Baru I. Teknik Pengumpulan data melalui wawancara mendalam (Depth Interviews), angket, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu proses pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa penerimaan guru-guru Sekolah Dasar di SD N 1 Pelambuan, SDN 4 Pelambuan, SDN Tingggiran 2 terhadap keberadaan anak berkebutuhan khusus di sekolah mereka sudah cukup baik, namun dalam hal pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus guru masih merasa terbebani karena guru merasa belum memiliki kemampuan dalam  melayani anak berkebutuhan khusus sesuai kebutuhannya seperti memodifikasi pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus, hal ini karena sebagian besar latar belakang pendidikan guru-guru tersebut tidak ada yang berasal dari lulusan pendidikan khusus/ pendidikan luar biasa.

 

Abstract

In South Kalimantan this was emphasized by the issuance of Regional Regulation number 4 of 2019 concerning the protection and fulfillment of the rights of persons with disabilities, especially Article 12 which states that every education provider in all paths, types and levels of education provides equal opportunities and treatment and is obliged to accept students with disabilities. Therefore, this study aims to determine the trend of teacher acceptance of children with special needs in elementary schools in South Kalimantan. This research uses a qualitative approach. Subject in this study were the principal, class teachers, namely teachers and principals at SD N I Pelambuan, SDN IV Pelambuan, SDN Tingggiran II.I, and SDN Purwosari Baru I. Data collection techniques through in-depth interviews (Depth Interviews), questionnaire and documentation study. Data analysis techniques in this study are the process of data collection, data reduction, data display and conclusion. The results of the research show that the acceptance of elementary school teachers at SD N 1 Pelambuan, SDN 4 Pelambuan, SDN Tingggiran 2 on the existence of children with special needs in their schools is quite good, but in terms of learning for children with special needs teachers still feel burdened because the teacher feel that they do not have the ability to serve children with special needs according to their needs such as modifying learning for children with special needs, this is because most of the educational backgrounds of these teachers do not come from special education / special education graduates.


Keywords


Penerimaan, Guru, Anak Berkebutuhan Khusus

References


Amka, A. (2019). Pendidikan Inklusif Bagi Siswa Berkebutuhan Khusus Di Kalimantan Selatan. Pendidikan Inklusif Bagi Siswa Berkebutuhan Khusus Di Kalimantan Selatan, 4(01).

Ainscow, M., & Miles, S. (2008). Making education for all inclusive: Where next? In Prospects. https://doi.org/10.1007/s11125-008-9055-0.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara.

Carrington, S. (1999). Inclusion needs a different school culture. International Journal of Inclusive Education. https://doi.org/10.1080/136031199285039

Effendi, M.Y. (June 17, 2018). 2 Ribu Anak Difabel di Kalsel Butuh Sekolah Inklusif. Kumparan.com.Https://kumparan.com/banjarhits/2-ribu-anak-difabel-di-kalsel butuhsekolah-inklusif.

Elisa, S. & Wrastari, A. T. (2013). Sikap guru terhadap pendidikan inklusi ditinjau dari faktor pembentuk sikap. Jurnal Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, 2(1), 1-10.

Forlin, C. (2012). Diversity and its challengers. In future directions for inclusive teacher

education: An International Perspective, edited by C. Forlin, 83–92. Abingdon: Routledge.

Gunawan, Imam.(2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Keputusan Kongres XXI Persatuan Guru Republik Indonesia Nomor :VI /KONGRES/XXI/PGRI/2013.

Mc. Leskey, James, Michael S. Rosenberg & David L. Westling. (2013). Inclusion:

effective practice for all students. Edisi 2. New Jersey: Pearson Education.

Moleong, J Lexy.(2018).Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Peraturan Daerah (PERDA) Kalimantan Selatan No 4 tahun 2019 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas.

Permendiknas No. 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.

Rapisa, D. R., & Damastuti, E. (2021). Perspektif Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Inklusif Di SDN Daerah Bantaran Sungai Barito Di Kalimantan Selatan. In Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah (Vol. 6, No. 2).

Rapisa, D. R., & Vikalista, E. (2020). Komunikasi Kebijakan Pendidikan Inklusif Pada Kawasan Bantaran Sungai Martapura Provinsi Kalimantan Selatan. PEDAGOGIA, 18(2), 202-213.

Setianingsih, Eka Sari. (2008). Penerimaan dan Sikap Guru Terhadap ABK di Sekolah. Empati: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 5 (1).

Skorjten, Marriam. (2003). Menuju Inklusi Pendidikan Kebutuhan Khusus Sebuah Pengantar. Bandung: Program Pasca Sarjan UPI.

Tarnoto, N. (2016). Permasalahan-permasalahan yang dihadapi sekolah penyelenggara pendidikan inklusi pada tingkat SD. Humanitas: Jurnal Psikologi Indonesia, 13(1), 50-61.

Udhiyanasari, K. Y. (2019). Sikap Guru terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi. JOEAI: Journal of Education and Instruction, 2(1), 15-24.

Utomo, I. Y. (2015). Pendidikan Inklusif Paradigma Pendidikan Ramah Anak. Banjarmasin: Pustaka Banua.

Wardhani, M. K. (2020). Persepsi dan Kesiapan Mengajar Mahasiswa Guru Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus dalam Konteks Sekolah Inklusi. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 10(2), 152-161.

With, B. (2011). Why Self Acceptance is so Powerful. Bloomington: Universe, Inc.

Woodcock, S., & Woolfson, L. M. (2019). Are leaders leading the way with inclusion? Teachers’ perceptions of systemic support and barriers towards inclusion. International Journal of Educational Research. https://doi.org/10.1016/j.ijer.2018.11.004.




DOI: https://doi.org/10.17509/pdgia.v19i2.40933

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY

 width=

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Web
Analytics