MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BALS

Ai Sutini, Meti Rahmawati

Abstract


Penelitian ini dilakukan pada anak kelompok A TK Ananda Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. Adapun permasalahan dalam penelitian ini berkenaan dengan bagaimana mengembangkan kemampuan motorik halus anak melalui model pembelajaran BALS. Tujuan penelitian ini yaitu untuk (1) menggambarkan proses pengembangan kemampuan motorik halus anak melalui model pembelajaran BALS, (2) mengetahui perkembangan kemampuan motorik halus anak melalui model pembelajaran BALS. Penelitian dilakukan berdasarakan adanya permasalahan terkait masih rendahnya kemampuan motorik halus anak. Kemampuan gerak otot halus anak masih kaku dan anak cenderung belum mandiri dalam menyelesaikan tugas pembelajaran. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu kurang variatifnya kegiatan yang berkaitan dengan kemampuan motorik halus anak. Metode penelitian yang diguanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan desain Elliot yang dilaksanakan dengan tiga siklus. Partisipan yang menjadi subjek penelitian yaitu anak kelompok A berjumlah 6 orang yang terdiri dari 4 laki-laki dan 2 perempuan.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, pedoman wawancara dan dokumentasi. Proses pengembangan kemampuan motorik halus anak dilakukan melalui kegiatan menjahit, membentuk dari tanah liat dan meronce. Penilaianperkembangan kemampuan motorik halus anak dilakukan melalui penilaian proses yang terdiri dari amatan terhadap kekuatan tangan, kelenturan tangan dan kecepatan koordinasi mata dan tangan anak selama kegiatan. Selain itu penilaian dilakukan juga pada produk yang dihasilkan. Pada siklus I penilaian proses anak mencapai 22,22%, siklus II 40,74% dan siklus III 82,22%. Pada penilaian produk siklus I 13.37%, siklus II 50% dan siklus III 86,67%. Dari data tersebut diketahui bahwa kemampuan motorik halus anak mengalami peningkatan yang sangat baikdari siklus ke siklus. Dengan demikian model pembelajaran BALS sangat efektif digunakan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak.

 

Kata Kunci: Motorik Halus, Model Pembelajaran BAL


References


Abidin, Y. (2009). Bermain. Bandung: Rizky Press.

Departemen Pendidikan Nasional (2008). Pengembangan Kemampuan Motorik Halus di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Depdiknas

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Fakhruddin, A. (2010). Sukses Menjadi Guru TK-PAUD. Jogjakarta : Bening

Halimah, L. (2012). Sikap Profesional Guru dan Keterampilan Dasar Mengajar. Bandung : Rizqy Press

Komara, E. (2014). Belajar dan Pembelajaran Interaktif. Bandung : Refika Aditama

Mariyana, dkk. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana

Mulyasa. (2012). Manajemen PAUD. Bandung : Remaja Rosdakarya

Rachmawati, Y. (2013). Model Pembelajaran Belajar Alam Lingkungan Sekitar (BALS). Bandung

Rustini, T. (2014). IPS untuk Anak Usia Dini. Bandung : UPI

Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran (untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar). Bandung : Alfabeta

Sudirjo, E. (2011). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung : Rizqi Press

Sujiono, Y. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks

Suyanto. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas




DOI: https://doi.org/10.17509/cd.v6i2.10519

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 UPI kampus cibiru

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Published in collaboration Program Studi PGPAUD UPI Kampus Cibiru, APG PAUD Indonesia, and PPJ PAUD Indonesia

Creative Commons License
Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://ejournal.upi.edu/index.php/cakrawaladini.

View My Stats at

View My Stats