The Role of The Appreciation of History Education, the Internalization of Pancasila Ideology and Religious Values on Creating the Nationalism Attitude

Mohamad Na’im

Abstract


The purpose of this Research is to review the contribution level and the significance of the appreciation of history education, the internalization of Pancasila ideology and the internalization of religious values on creating the nationalism attitude. This research uses two approaches, which are quantitative and qualitative with concurrent embedded strategy. The primary in this research design is quantitative and qualitative as the secondary. The result of this research indicates the appreciation of history education, the internalization of Pancasila and the internalization of religious values. The importance of these roles can be discovered from 78.2% of contribution coefficient. The appreciation of history education contributes 27.84%, the internalization of Pancasila produces 14.39%, and the internalization of religious values brings 35.97%. The role of religious values on the appreciation of the building of nationalism attitude has a huge impact, bigger than the appreciation of history education and the internalization of Pancasila. Those three variables have role in the building of nationalism attitude which utilize as input material, that improving the student’s nationalism attitude can be conducted by enhancing the appreciation of history education, the internalization of Pancasila and the internalization of religious values about the life of society, nationhood, and statehood.

Keywords


appreciation of history education, the internalization of Pancasila and the internalization of religious values

References


Abdullah, T. (2001). Nasionalisme dan Sejarah. Bandung: Satya Historika

Adisusilo, S. (2011). Nasionalisme- Demokrasi-Civil Society. Yogyakarta: USD.

Al Muchtar, S. (2001). Epistimologi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri.

Allen. L & Edwards.(1985). Multiple Regresion and the Analysis of Variance and Covariance. Ner York: W.H.Freeman and Company.

Anderson, B. (1999). Komunitas –Komunitas Imajiner: Renungan tentang Asal Usul dan Penyebaran Nasionalisme: Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anggraini, L. (2010). Membangun Komitmen Dalam Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dan Kewarganegaraan Melalui Pengembangan Sketsa Mewarganegaraan Multi Dimensional. Bandung: Lab PKn UPI

Ary, Donald, Jacobs, L C. & Rezavieh, A. (1979). Introduction To Research In Iducation. New York : Holt, Rinehart and Wingston Inc.

A

sshiddiqie, J.(2008). Ideologi Pancasila dan Konstitusi. Jakarta: Mahkamah Konstitusi RI

A

tkinson, R.L et.al. (2003). Introduction to psychology.New York: Harcourt Brace Jovanovich.

A

zra, Az. (2009). Nasionalisme, Etnisitas, dan Agama di Indonesia : Tantangan Globalisasi. Jakarta: PBB UIN Sharif Hidayatullah Jakarta.

A

zwar, S.(2003). Sikap manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

A

zwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barbara, W. (1982). Nationalism and Ideology. New York: WW Norton &Co.

Bell, D. (1980). The End of Ideologi. New York: Free Press.

Best, J.W.,(1970). Research in Education. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Budiyono. (2007). Nilai-Nilai Kepribadian dan Kejuangan Bangsa Indonesia.Bandung: Alfa Beta.

Bloom, B. S., Krathwolh, D. R., Masia, B. B. (1980). Taxonomy of Educational Objectives. New York : Longman Inc.

Carr, E.H. (1961). What Is History. New York: Penguin Book

Cheppy, H. C. (1990). Pendidikan Moral Dalam Beberapa Pendekatan. Jakarta: Depdikbud

Creswell, J.W. (1994). Research Design Qualitative & Quantitative Approaches.London: Sage Publication.

Creswell, J.W.(2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Cronbach, L.J. (1970). Essential of Pschological Testing. New York: Harper and Raw.

Crow, L. D. and Crow, A (1987). Educational Psycologi (Psikologi Pendidikan). Terj. Kasijan Surabaya : Bina ilmu.

Darajat, Z.(1984). Membina Nilai-Nilai Moral di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.

Darmaputera, E. (1997). Pancasila and The Search for Identity And Modernity: A Cultural and Ethical Analysis. Boston: Joint Graduate Program (Ph.D)., Boston and Andover Newton Theological School.

Desmita (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda Karya.

Depdiknas. (2006a). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum.

Depdiknas (2004). Panduan Penyusunan Silabus. Jakarta: Dikmenum.

Depdiknas (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PUSKUR.

Djaharuddin, S. (2010). Penerapan Nilai -Nilai Pancasila. Surabaya. DHD 45 Jatim.

Emery, J.L. (2007). The Predictive Validity of Thinking Skill Assesment: A Cobined Analysis of Three Cohorts.A.Cambridge Assesment. University of Cambridge Local Examination Syndicate.

Eriksen. T.H.(1993). Etnicity & Nationalism, Antropological Perspectives. London:Pluto Press

Feisal, J.A. (2005). Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta; Gema Insani Press.

Fredrick, W. H. dan Soeroto.S. (1984). Pemahaman Sejarah Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Furter, B.R. (1989). Psychology. Boston: Houghton Mifflin Company

Gellner, E. (1983). Nation and Nationalism: New York: Cornel University Press.

Grosby, S. (2005). Nationalism. Oxford University Press.

Hadi, S. (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi.

Hasan, S.H. (2012). Pendidikan Sejarah Indonesia, Isu dalam Ide dan Pembelajaran. Bandung: Rizqi Press.

Hizam,I .(2007). Kontribusi Minat Belajar dan Kemampuan Klarifikasi Nilai Sejarah Dalam Pembentukan Sikap Nasionalisme”. Jurnal Penelitian Keislaman .Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram, Vol. 3, No. 2, Juni 2007: 287-300 .

Hurlocks, E.B.(1976). The Psichology of Andolescence. New York: Houghton Mifflin.

Iriani, S.Y. (1992). Disintegrasi Uni Soviet dan Negara Negara Bagiannya Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial. Nomor 2 Tahun 1992.

Isjoni. (2007). Pembelajaran Sejarah pada Satuan Pendidikan. Alfabeta: Bandung.

Kahin,G.M.T. (1995). Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan dan UNS Press.

Kaplan, R.M & Saccuzzo, D.P. (1982). Psychological Testing: Principles, Aplications, and Issues.Monterey: CA Books/Cole Publising Co.

Kartodirjo, S (1999). Multi Dimensi Pembangunan Bangsa Etos Nasionalisme dan Negara Kesatuan. Yogyakarta: Kanisius.

Kartodirdjo, S. (2003). Multi Dimensi Pembangunan Bangsa: Etos Nasionalsime dan Negara Kesatuan. Yogyakarta: Kanisius.

Larrain, J.(1996). The Consept of Ideology/ Konsep Ideoologi (Terj.Gunwan R) . Yogyakarta: LKPSM

Lee, P.J. (1984). Learning History. Liverpool (Britain): Heineman Educational Book

Lickona, T. (2012). Educating for Character,Mendidik Untuk Membentuk Karakter. (Terj.J.A. Wamaungo). Jakarta: Bumi Aksara.

Lu’aili, N.(2008). Hubungan Prestasi Belajar Sejarah dengan Wawasan Kebangsaan Siswa SMPN I Sukowono. Jurnal Pendidikan dan Humaniora. FKI-FKIP UNEJ Jember. Vol. 15 Th.2008: 79-94.

Lubis, H.N. (2008). Potret Nasionalisme Bangsa Indonesia Masa Lalu dan Masa Kini. Jurnal Negarawan. No.8 Mei Tahun 2008

Martorella, Peter H. (1985). Elementary Social Studies: Developing Reflective, Competent and Concerned Citizens. Boston, Toronto: Little, Brown and Company

Megawangi, R.(2004). Pendidikan Karakter. Jakarta: Indonesia Heritage Fondation.

Muhaimin. (1993). Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigendakarya.

Muhaimin. (2003). Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam.Bandung: Nuansa Cendekia.

Mulyana, A and Gunawan, R. (2007). Sejarah Lokal, Penulisan dan Pembelajaran di Sekolah. Bandung; Salamina Press.

Musa, A. M.(2007). Nasionalisme Kiai: Konstruksi Sosial Berbasis Agama.Yogyakarta: Kerjasama LKIS dan IAIN Sunan Ampel Press.

Nugroho. (2005). Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Andi

Poespowadojo, S. (1991 a). Filsafat Pancasila, Sebuah Pendekatan Sosial Budaya. Jakarta: Gramedia.

Poespowadojo, S. (1991 b). Pancasila Sebagai Ideology Ditinjau dari Segi Pandangan Hidup Bersama. Dalam Pancasila Sebagai Ideologi. Jakarta : BP 7 Pusat.

Renan, E.(2003).”What is Nation ?(1882)” dalam Nationalism in Eurepe 1815 to The Present. London and New York: Taylor& Francis e-Library.

Santoso, S.(2006). Menguasai Statistik SPSS 14. Jakarta: Elex Media Komputido

Saw, M.E and Wright J.M.(1977). Scales for The Measurement of Attitudes. New York: Mc Graw Hill Book Company.

Smith, A.D(2003). Nasionalisme : Teori, Ideologi, Sejarah (Terj.Frans Kowa). Jakarta: Erlangga.

Soedjatmoko (1976) “Kesadaran Sejarah dan Pembangunan” dalam Prisma, 7, Jakarta: LP3ES.

Soedjatmoko (1995) “Sejarah Indonesia dan Zamannya” dalam Soedjatmoko (Ed), Historiografi Indonesia: Sebuah Pengantar, Jakarta: PT Gramedia.

Soemitro. (2001). Mengungkap Masalah Menatap Masa Depan, Sebuah Refleksi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Stoddard, L. (1966). The New World of Islam “Dunia Baru Islam. Jakarta:Panitia Bk.Sukarno.

Sudjana. (1992). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung : Tarsito.

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sumiyanto, D.(2008). Studi Perbandingan Prestasi Belajar Dan Tingkat Keaktifan Dengan Pembelajaran Kooperatif Model STAD dan Konvensional Pada Mata Pelajaran Sejarah Siswa MAN 2 Jember.Tesis Pada PPSPIPS Kanjuruhan Malang: Tidak diterbitkan.

Supardan, D, (2007). Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Rineka Cipta

Supardan, D. (2004). Pembelajaran Sejarah Berbasis Pendekatan Multikultural dan Perspektif Sejarah Lokal, Nasional, Global Untuk Integrasi Bangsa. Disertasi Doktor Pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Thomson,J.B. (1984). Studies in the Theory of Ideology Polity. Exford:Exford University Press.

Tosh, J.(2002). The Pursuit of History. London: Longman.

Umamah, N. (2007). Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Mata Kuliah Sejarah Asia Barat Daya.J urnal IPS FKIP UNEJ-HISPISI . VOLUME 7 NOMOR 1 2007.88-100.

Vago, S.(1989). Social Change. New Jarsey: Prentice-Hall.

Waluyo. H.J. (2003). Apresiasi dan Pengajaran Sastra. Surakarta: UNS Press.

Ward, B.(1982). Nationalism and Ideology.New York: WW Norton and Company Inc.

Wells, C.S &Wollack, J.A.(2003). An Instructor’s Guide to Understanding Test. Reliability. Paper, Testing & Evaluation Services, University of Wisconsin.

Widja, I.G. (1989). Sejarah Lokal suatu Perspektif dalam Pengajaran Sejarah. Jakarta : Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Wineburg, S. (2006). Berpikir Historis: Memetakan Masa Depan, Mengajarkan Masa Lalu. Diterjemahkan oleh Masri Maris. Jakarta: Obor Foundation of Indonesia.

Wiriaatmadja, R., (2002). Pendidikan Sejarah di Indonesia. Bandung: Historia Utama Press.

Wiriaatmadja, R., (2008). “Paradigma Shift“ Dalam Kajian Teoritik Faham Nasionalisme dalam Sejarah Dalam Keberagaman, Bandung: Jurusan Pend. Sejarah FPIPS UPI.

Witherington, C.H (2005). Education Psycology:Psikologi Pendidikan:Terj.Muchtar Buchori. Jakarta:Aksara Baru.

Yusuf, Ch. F.(2007) “Strengthening The Civic Nationalism Through Religius Education in Indonesia” Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaam. Puslitbang Depag RI 5.(4)5-1.

Zamroni. (2007). Pendidikan dan Demokrasi dalam Transisi: Prakondisi Menuju Era Globalisasi. Jakarta: PSAP




DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v13i2.6211

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah 


INDEXED

   

 

TOOLS

     

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154

 

View "Jurnal Historia" Stats