PENERAPAN EMANCIPATORY QUESTION HABERMAS UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH SISWA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah Di Kelas XI IPS SMA Bina Bangsa Palembang)

Aulia Novemy Dhita Surbakti

Abstract


Penelitian ini berjudul Penerapan Emancipatory Question Habermas untuk Meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS SMA Bina Bangsa Palembang). Pada hakikatnya penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Bina Bangsa Palembang agar dapat meningkatkan kesadaran sejarah siswa yang meliputi tiga indikator yaitu fungsi kesadaran kognitif, afektif dan kritis. Berdasarkan permasalahan tersebut metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Emancipatory Question Habermas mampu meningkatkan kesadaran sejarah siswa. Hal tersebut diketahui dari kemajuan pertanyaan dan jawaban siswa dalam proses pembelajaran dan tes hasil belajar siswa dimana kriteria siswa mengalami peningkatan dalam setiap tindakan. Adapun kendala utama penerapan Emancipatory Question Habermas adalah minimnya pengetahuah guru mitra terkait hal tersebut.

Kata kunci: emancipatory question habermas, kesadaran sejarah.



Full Text:

PDF

References


Aman. (2006). Kesadaran Sejarah dan Nasionalisme: Pengalaman Indonesia.[Online]. Tersedia: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.Aman,M.Pd./B-2-2KESADARANSEJARAHDANNASIONALISME.pdf [24 September 2013].

Cohen, S. dan Marc Depaepe (1996). “History of Education in The Postmodern Era”. Paedagogica Historica International Journal of The History of Education. 1996 Vol. 32 (pg. 301-305).

Damanik, E. L. (2010). Keterkaitan Model dan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Sejarah (Mengantisipasi Pembelajaran Sejarah Yang Membosankan). [Online]. Tersedia: http://pussisunimed.wordpress.com/2010/page/10/ [29 Januari 2014].

Farisi, M. I. (2003). “Pendidikan Sejarah sebagai Pendidikan Kebangsaan yang Emansipatoris dan Membebaskan”. Dalam Historia Magistra Vitae: Menyambut 70 Tahun Pro. Dr. Hj. Wiriaatmadja, M.A. Bandung: Historia Utama Press.

Kartodirdjo, S. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rais, M. A. (2008). Agenda Mendesak Bangsa- Selamatkan Indonesia!. Yogyakarta: PPSK Press.

Stearn, P. N, Peter Seixas & Sam Wineburg. (2000). Knowing, Teaching And Learning History: National And International Perspectives. New York: New York University Press.

Supriatna, E. (2006). Upaya Meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa Melalui Alat Pendidikan Reward dan Punishment. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. No, 26 Tahun XIV Edisi Januari-Juni 2006 (55-68). Bandung: FPIPS.UPI.

Supriatna, N. (2007). Konstruksi Pembelajaran Kritis. Bandung: Historia Utama Press.

Tanpa Nama. “Payah, Sejarah kok dihafal”. Kompas (29 Mei 2009).

Wineburg, S. (2006). Berpikir Historis: Memetakan Masa Depan, Mengajarkan Masa Lalu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Wiriaatmadja, R. (2002). “Menyegarkan Kembali Model Pendekatan Inkuiri di Kalangan Pengajar Sejarah”. Pendidikan Sejarah di Indonesia Perspektif Lokal, Nasional dan Global. Bandung: Historia Utama Press.

Wiriaatmadja, R. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosdakarya.




DOI: https://doi.org/10.17509/jpis.v23i1.2061

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Aulia Novemy Dhita Surbakti