Mainstreaming Religious Moderation in Polytechnic, Quo Vadis?

Waway Qodratulloh S., Hasbi Assidiki M., Hafidhuddin Hafidhuddin, Riza Hadikusuma, Rini Rahman

Abstract


Abstrak. Artikel ini mencoba membedah arah pengembangan dan penerapan nilai-nilai moderasi beragama di Politeknik. Moderasi Beragama secara konsep merupakan sebuah proses meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran agama yang berimbang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Moderasi beragama sendiri tidaklah dimaknai memoderatkan ajaran agama, melainkan memoderatkan sikap dan pengamalan ajaran agama. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, di mana data hasil studi lapangan dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Penelitian lapangan dilaksanakan di Politeknik Bandung (Polban) dan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Hasil kajian menunjukan bahwa arah pengembangan moderasi beragama di Politeknik mengedepankan pada penanaman nilai toleransi yang dititipkan pada semua mata kuliah Pendidikan Agama. Penanaman nilai moderasi beragama ini dilakukan melalui penyampaian materi tentang toleransi dalam pandangan agama-agama di Indonesia dan pelaksanaan kegiatan bersama dalam bentuk projek kerukunan antar umat beragama.

Kata Kunci: Pengarusutamaan, Moderasi Beragama, Politeknik

 

Abstract. This article tries to dissect the direction of the development and application of religious moderation values in the Polytechnic. Conceptually, religious moderation is a process of believing in, understanding and practicing balanced religious teachings in the life of the nation and state. Religious moderation itself is not meant to moderate religious teachings, but to moderate attitudes and practice of religious teachings. This research is a qualitative research, in which data from field studies were collected through interviews, observation, and documentation studies. Field research was carried out at the Bandung Polytechnic (Polban) and the Jakarta State Polytechnic (PNJ). The results of the study show that the direction of developing religious moderation in the Polytechnic prioritizes the cultivation of the value of tolerance which is entrusted to all Religious Education courses. The inculcation of the value of religious moderation is carried out through the delivery of material about tolerance in the views of religions in Indonesia and the implementation of joint activities in the form of inter-religious harmony projects.

Keywords: Mainstreaming, Religious Moderation, Polytechnic

Keywords


Mainstreaming; Religious Moderation; Polytechnic

Full Text:

PDF

References


Arifianto, Y. A., Fernando, A., & Triposa, R. (2021). Sosiologi Pluralisme dalam Pendidikan Agama Kristen: Upaya Membangun Kesatuan Bangsa. Jurnal Shanan, 5(2), 95–110.

Azis, A., & Anam, A. K. (2021). Moderasi Beragama Berlandaskan Nilai-nilai Islam . Kementerian Agama RI.

Butar, R. B. (2020). Pengajaran Tuhan Yesus Mengenai Toleransi Dan Implementasinya Ditengah Masyarakat Majemuk.

Devi, D. A. (2020). Toleransi beragama. Alprin.

Fahri, M., & Zainuri, A. (2019). Moderasi Beragama di Indonesia. Intizar, 25(2), 95–100.

Faiqah, N., & Pransiska, T. (2018). Radikalisme Islam Vs Moderasi Islam: Upaya Membangun Wajah Islam Indonesia Yang Damai. Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, 17(1), 33–60.

Farid, F. (1994). Formulasi Nuansa Religius Bangsa dalam Praktek Penyelenggaraan Negara. Jurnal Filsafat, 20, 46–51.

Fathurrohman, M. (2016). Pengembangan Budaya Religius dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 19–42.

Fonna, N. (2019). Pengembangan Revolusi Industri 4.0 dalam Berbagai Bidang. Guepedia.

Ghufron, G. (2018). Revolusi Industri 4.0: Tantangan, Peluang, dan solusi bagi dunia pendidikan. Seminar Nasional Dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2018, 1(1).

Grace, Haudi, Rudy, & Suryanti. (2021). Buddhayana sebagai Wujud Toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika dalam Kemasyarakatan Buddhis. JIAPAB, 3(1), 36–46.

Handoko, A. (2019). Analisis Kejahatan Terorisme Berkedok Agama. Salam: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar’I, 6(2), 156.

Hilmy, M. (2012). Quo-vadis islam moderat indonesia? menimbang kembali modernisme nahdlatul ulama dan muhammadiyah. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 36(2).

Huda, M. T. (2019). Teologi Toleransi Agama Khonghucu di Klenteng Boen Bio Surabaya. Satya Widya: Jurnal Studi Agama, 2(2), 54–70.

Huda, M. T., & Sari, R. S. I. (2020). Toleransi dan Praktiknya dalam Pandangan Agama Khonghucu. Jurnal Studi Agama, 4(1), 15–34.

Intarti, E. R. (2016). Peran guru pendidikan agama Kristen sebagai motivator. REGULA FIDEI: Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 1(2), 28–40.

Junaedi, E. (2019). Inilah moderasi beragama perspektif Kemenag. Harmoni, 18(2), 182–186.

Kamaruddin, K., & Sabannur, S. (2018). Toleransi Antar Umat Beragama Penganut Islam Dan Hindu-Dharma Di Desa Toabo Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju. Jurnal Al Adyaan; Jurnal Sosial Dan Agama, 5(01), 75–102.

Marijan, K. (2019). Sistem politik Indonesia: Konsolidasi demokrasi pasca orde baru. Kencana.

Muliawaty, L. (2019). Peluang Dan Tantangan Sumber Daya Manusia Di Era Disrupsi. Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi, 10(1), 1–9.

Naharong, A. M. (2013). Terorisme atas Nama Agama. Refleksi, 13(5), 593–622.

Nuraripah, P., Layyinah, R., & Rahman, F. (2020). Konstruksi Pendidikan Moderat Melalui Pendidikan Kritis: Studi atas al-Talim wa Tarbiyah fi al-Islam Muthahhari. Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam Dan Sains, 2, 471–481.

Nurhayati, I., & Agustina, L. (2020). Masyarakat Multikultural: Konsepsi, Ciri Dan Faktor Pembentuknya. Akademika, 14(01).

Pratama, D. A. N. (2019). Tantangan Karakter Di Era Revolusi Industri 4.0 Dalam Membentuk Kepribadian Muslim. Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 3(1), 198–226.

Priatmoko, S. (2018). Memperkuat Eksistensi pendidikan Islam di era 4.0. TA’LIM: Jurnal Studi Pendidikan Islam, 1(2), 221–239.

Qodratulloh, W. (2017). Persepsi Mahasiswa Terhadap Program Pendidikan Karakter melalui Mentoring Pendidikan Agama Islam di Politeknik Negeri Bandung. JURNAL HANDAYANI PGSD FIP UNIMED, 7(1), 13–19.

Siregar, N., Sahirah, R., & Harahap, A. A. (2020). Konsep kampus merdeka belajar di era revolusi industri 4.0. Fitrah: Journal of Islamic Education, 1(1), 141–157.

Sodik, F. (2020). Pendidikan Toleransi dan Relevansinya dengan Dinamika Sosial Masyarakat Indonesia. Tsamratul Fikri, 14(1), 1–14.

Sukarno, S. (2019). Respon Mahasiswa Buddhis Terhadap Situasi Intoleransi antar Umat Beragama di Indonesia. Vijjacarya: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Buddhis, 6(1).

Sukarno, S. (n.d.). Mengembangkan Toleransi untuk Menyikapi Potensi Konflik Antarumat Beragama Dalam Perspektif Agama Buddha. STABN Sriwijaya.

Sutikno, A. N. (2020). Bonus Demografi di Indonesia. VISIONER: Jurnal Pemerintahan Daerah Di Indonesia, 12(2), 421–439.

Syarif, M. Z. H. (2019). Relasi Agama & Negara Penguatan Peran Strategis Lembaga Pendidikan dalam Program Harmonisasi-Integrasi Nasional. AT-TA’DIB: Jurnal Kependidikan Dan Keagamaan, 3(2), 363–393.

Tamawiwy, A. C. (2019). Bom Surabaya 2018: Terorisme dan Kekerasan Atas Nama Agama. GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual Dan Filsafat Keilahian, 4(2), 175–194.

Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st century skills: Learning for life in our times. John Wiley & Sons.

Tyas, A. A. W. P., & Safitri, V. I. (2014). Penguatan sektor UMKM sebagai strategi menghadapi MEA 2015. Jurnal Ekonomi Universitas Esa Unggul, 5(1), 17895.

Zamimah, I. (2018). Moderatisme islam dalam konteks keindonesiaan. Jurnal Al-Fanar, 1(1), 75–90.




DOI: https://doi.org/10.17509/t.v9i2.51176

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 TARBAWY : Indonesian Journal of Islamic Education

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by:

           

          

 

 

TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education  is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.