PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI MODEL PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL SISWA PADA SMU DI BANDUNG

Mulyono HAM

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metoda praktikum kimia SMU berupa “Model Praktikum Kimia Berbasis LTTS (Lingkungan Tempat Tinggal Siswa)”, dan implementasinya pada SMU di Bandung serta untuk memperoleh informasi tentang “kelayakan penuntun praktikum” dalam hal keterbacaan (readibility) dan keterterapan (applicability) penuntun oleh siswa, dan keternilaian (evaluability) perfoman siswa oleh guru. Subyek dalam penelitian ini adalah para siswa dan para guru kimia SMU Kelas 1, 2, dan Kelas 3 di Kotamadya Bandung yang ditetapkan secara kategorial-bertujuan. Instrumen penelitian yang diterapkan berupa angket kepada siswa (meliputi angket keterbacaan penuntun, dan angket keterterapan penuntun), dan daftar isian kepada guru (berupa daftar isian keternilaian guru terhadap performan siswa). Temuan-temuan dalam penelitian adalah (1) penuntun praktikum dapat dibaca/diserap dan dipahami oleh sebagian besar siswa, dan (2) dapat dilaksanakan atau diterapkan di lingkungan tempat tinggal siswa yang bersangkutan, serta (3) performan siswa dapat dinilai guru kimia yang bersangkutan dalam batas rentang waktu penilaian. Hasil akhir dari penelitian ini berupa Paket Penuntun Praktikum Kimia Berbasis LTTS. Manfaat yang diharapkan antara lain (1) Model Praktikum Kimia dapat menjadi pilihan dalam strategi pembelajaran kimia di sekolah, khususnya di SMU/MA dan peluang bagi guru untuk mengembangkan keterampilan proses melalui penuntun praktikum yang bersifat sederhana (mudah/murah), dan praktis yang tidak terikat oleh tempat dan waktu, (2) dapat mendekatkan siswa kepada bahan kimia di lingkungan tempat tinggalnya (dapur ibu, dapur tetangga, taman/kebun, warung, toko, pasar, apotik, sumber sampah) di samping dapat mendayagunakan bahan kimia buangan, dan (3) dapat meningkatkan kepekaan siswa pada lingkungan kehidupan sekitarnya serta dapat menumbuh-kembangkan sikap bekerja-sama, sikap hemat, sikap berorganisasi, sikap terbuka, sikap obyektif, dan sikap jujur dari siswa.

Keywords


local material; experiment prosedure development; chemical practically method; process skill; teaching and learning process

Full Text:

PDF

References


Ben Zevi, Nava, and Rivka. (1994). “Macro- and Micro-Chemical Comprehension of Real World Phenomena.” Journal of Chemical Education. Vol. 71(9), pp. 730-732.

Black, S.L. (1996). “157 New Experiments in One Semester.” Journal of Chemical Education. Vol. 73, pp. 776-779.

Conny Semiawan, et al. (1985). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia.

Cooper, M. M. (1989). “A Short Labaratory-based Course for Junior High School Students in a Summer Science Program.” Journal of Chemical Education. Vol. 66(9), pp. 130-132.

Costa S., Hughes, T.B., and Pinch, T. (1998). “Bringing it All Back Home: Some Implication of Recent Science and Technology Studies for the Classroom Science Teacher.” Research of Chemical Education. Vol. 28(1); pp. 9-21.

Depdikbud. (1999). Suplemen Kurikulum SMU–Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Depdikbud.

_________. (1993). Kurikulum SMU – Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Depdikbud.

_________. (1995). Hasil Penelitian/Wasrik Tema/Adjustment Pelaksanaan Pengajaran IPA di SMA Se Indonesia. Jakarta: Itjen Dikmenum Depdikbud. (Tidak dipublikasikan.)

Fruen, Louis. (1992). “Why do we have to know this Stuff.” Journal of Chemical Education. Vol. 69, pp. 734-740.

Hofacker, V. (1979). “Better Understanding of Psycological Process Learning Chemistry.” New Trends in Chemical Teaching. Vol. IV. Paris: The Unesco Press.

Koentjaraningrat. (1990). Metode-metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta: Penerbit Gramedia.

Lazonby, J.N., Nicolson, P.E., and Waddington, D.J. (1992). “Teaching and Learning the Salter’ Way.” Journal of Chemical Education. Vol. 69, pp. 899-902.

Mahaffy, P.G., Newman, K.E., and Bestman, H.D. (1993). “From Lead Solder to Kiwi Fruit-Reshaping Introductory Chemistry Labs with Investigative Team Projects.” Journal of Chemical Education. Vol. 70(1), pp. 76-79.

Mulyono HAM. (2002). Kimia 1 untuk SMU/MA Kelas 1. Edisi Kedua. Bandung: Penerbit CV. Acarya Media Utama.

_____________. (2002). Kimia 2 untuk SMU/MA Kelas 2. Edisi Kedua. Bandung: Penerbit CV. Acarya Media Utama.

____________. (2002). Kimia 3 untuk SMU/MA Kelas 3. Edisi Kedua. Bandung: Penerbit CV. Acarya Media Utama.

Pickering, Miles. (1989). “Choosing to Cookbook-Student Choices of Laboratory Strategy.” Journal of Chemical Education. Vol. 66(10), pp. 845-846.

Ratna Wilis Dahar. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Roberts, J.L., Selco, J.L., and Wacks, D.B. (1996). “Mother Earth Chemistry: A Laboratory Course for Nonmajor.” Journal of Chemical Education. Vol. 73, pp. 779-782.

Wisemann, F. L. (1981). “The Teaching of College Chemistry: Role of Student Development Level.” Journal of Chemical Education. Vol. 58(6).




DOI: https://doi.org/10.18269/jpmipa.v6i1.34983

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Pengajaran MIPA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JPMIPA http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmipa/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) or Journal of Mathematics and Science Teaching 

All rights reserverd. pISSN 1412-0917 eISSN 2443-3616

Copyright © Faculty of Mathematics and Science Education (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

 

View JPMIPA Stats