ANATOMI KALUS DARI EKSPLAN DAUN Catharanthus roseous (L). G. Don (TAPAK DARA)

Widi Purwianingsih, Linda Yuniarti

Abstract


Catharanthus roseous (L).G.Don merupakan tanaman yang dapat dijadikan tanaman hias dan tanaman obat. Saat ini C. roseous mulai diperbanyak melalui teknik kultur jaringan secara langsung maupun tak langsung, melalui jalur organogenesis dan embriogenesis somatik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengamati anatomi kalus C. roseous yang sedang bermorfogenesis. Daun C. roseous dengan urutan daun pertama sampai ketiga digunakan sebagai eksplan dan ditanam pada medium Murashige dan Skoog dengan penambahan zat pengatur tumbuh berupa 2,4–D dengan konsentrasi 10-5 M dan kinetin 10-6 M untuk menginduksi terbentuknya kalus. Setelah berusia 2 bulan, kalus hasil induksi disubkultur pada medium MS dengan penambahan NAA dan kinetin masing-masing 2.10-5 M dan 5.10-5 M. Selanjutnya dilakukan pengamatan morfologi dan anatomi terhadap kalus hasil subkultur yang berumur 0,24, 28, 32 dan 36 hari. Pengamatan anatomi dilakukan dengan metode paraffin. Pada pengamatan morfologi diketahui bahwa tunas terbentuk pada hari ke 28 subkultur, diawali dengan pembentukan nodul berwarna hijau. Nodul berwarna putih yang kemungkinan merupakan sel embriogenik juga ditemukan pada kalus dengan usia subkultur 36 hari. Pada pengamatan anatomi diketahui bahwa jaringan kalus tidak homogen, terdiri dari sel meristematis, sel parenkim dan ditemukan pula elemen trakheal. Pembentukan tunas diawali oleh pembelahan sel pada area meristematik yang membentuk meristemoid dan kemudian berkembang menjadi kubah meristem yang dapat membentuk primordial daun. Hasil penelitian menunjukkan pembentukan embriogenesis somatik yang ditunjukan dengan ditemukannya massa sel yang menyerupai fase globular, massa sel fase jantung, dan tahap kotiledon.

Keywords


catharanthus roseous; anatomi kalus; organogenesis; embrio somatik

Full Text:

PDF

References


Bhojwani, S. S. & Bhatnagar, S.P. (1974). The Embryologi of Angiospermae. New Delhi.Vikas Publishing House PVT .LTD.

Bhojwani, S. & S. Soh, W. Y. (1999). Morphogenesis in Plant Tissue Culture. Dordreicht. Kluwer Academic Publisher.

Bhojwani, S. S. & Razdan, M. K. (1983). Plant Tissue Culture. Netherland. Elsevier Science Publisher B.V.

Bhojwani, S. S. & Soh, W. Y. (2001). Current Trends in the Embryology of Angiospermae. Dordreicht . Kluwer Academic Publisher.

Burritt, D. J. & Leung, W.M. (1996). Organogenesis in cultured petiole explants of Begonia × erythrophylla: the timing and specificity of the inductive stimuli. (Online). Tersedia:

http://jxb.oxfordjournals.org/cgi/content/abstract/47/4/557. (diakses 15 Januari 2007).

Esau, K. (1977). Anatomy of Seed Plant 2nd Edition . Canada. John Wiley & Sons, inc.

Fambrini, M., Cioini. G., Conti. A., Michelotti. V., Pugliesi. C. (2003). Origin and Development In Vitro of Shoot Buds and Somatic Embryos from Intact Roots of Helianthus annuus x H. tuberosus. (Online). Tersedia: , http://aob.oxfordjournals cgi/content/abstract/92/1/.org/ 145.pdf.(diakses 15 Januari 2007).

Fitriani, A., Anggraeni, S., Diana, S., Purwianingsih, W. (1998). Studi Awal Pengadaan Kalus Catharanthus roseous (L). G. Don yang Berpotensi untuk organogenesis dan Produksi Metabolit Sekunder dalam Menunjang Praktikum Kultur Jaringan di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung. Laporan dana rutin UPI Bandung. Tidak diterbitkan

Fitriani, A. (2003). Kandungan Ajmalisin pada Kultur Kalus Catharanthus roseus (L.) G. Don setelah Dielisitasi Homogenat Jamur Pythium aphanidermatum Edson Fitzp. (Online). Tersedia : http://tumoutou.net/6_sem2_023/any_fitriani.htm ( diakses 15 Desember 2006)

George,E.F & Sherrington, G.(1984). Plant Propagation and Tissue Culture Handbook and Directory of Comerctial Laboratorie.Exegetic Ltd. England.

Hendaryono, D. P. S.& Wijayani, A. (1994). Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta. Kanisius

Hidayat, E. (1995). Anatomi Tumbuhan berbiji. Bandung. ITB

Meesawat, U. & Kanchanapoom, K. (2002). In Vitro Plant Regeneration through Embryogenesis and Organogenesis from Callus Culture of Pigeon Orchid(Dendrobium crumenatum Sw). (Online). Tersedia: http://www.tijsat.tu.ac.th/issues/2002/no2/2002_V7_No2_2.PDF. (diakses 30 Januari 2007).

Mello, M. O., Mello, M., Appezato-da-Gloria, B. (2001). Histological Analysis of the Callogenesis and Organogenesis from Root Segments of Curcuma zedoaria Roscoe. (Online). Tersedia: http://www.scielo.br/pdf/babt/v44n2/a14v44n2.pdf. (diakses 30 Januari).

Padua, L. S., Bunyapraphatsara, N., Lemmens, R.H.M.J. (1999). Plant Resources of South – East Asia 12 (1) Medicinal and Poisonous Plants 1. Leiden. Backhuys Publisher.

Peraman, Z. A. (1999). Tumbuhan dan khasiat obatnya., (Online). Tersedia : http://budiboga.blogspot.com/2006/05/tapak-dara-bunga-cantikpencegah.html (diakses 27 Januari 2003)

Pierik, R. L. M (1987). In vitro Culture of Higher Plants. Doedrecht. Martinus Nijhoff Publisher.

Purnamaningsih, R. (2002). Regenerasi Tanaman melalui Embriogenesis Somatik dan Beberapa Gen yang Mengendalikannya. (Online). Tersedia : http://www.indobiogen.or.id/terbitan/pdf/agrobio_5_2_51-58.pdf. (diakses 15 Januari 2007).

Sass, J. E. (1958). Botanical Microtechnic. USA. The Lowa State College Press.

Sudarsono, Ratnawati, Budiwati. (2003). Common Text Book Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.18269/jpmipa.v5i1.35649

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Pengajaran MIPA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JPMIPA http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmipa/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) or Journal of Mathematics and Science Teaching 

All rights reserverd. pISSN 1412-0917 eISSN 2443-3616

Copyright © Faculty of Mathematics and Science Education (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

 

View JPMIPA Stats