PROFIL PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS KELASS SEBAGAI UPAYA MENGEMBANGKAN KPS DAN MENINGKATKAN PKS SISWA (STUDI KASUS DI SMPN 1 KOTA JAMBI)

Sukarno Sukarno

Abstract


ABSTRAK

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sains di tingkat SMP bertujuan untuk mengembangkan Keterampilan Proses Sains (KPS) dan menanamkan Penguasaan Konsep Sains (PKS). Oleh karena itu, KBM sains harus memberikan peluang untuk mengembangkan KPS dan PKS secara bersama-sama dan tidak terpisahkan. KBM sains berbasis Kegiatan Eksplorasi Lingkungan Alam di Sekitar Sekolah (KELASS) dianggap mampu memberikan ruang yang luas untuk mengembangkan KPS siswa dan PKS. Oleh karena itu, penelitian kualitatif ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan KBM sains berbasis KELASS dan implikasinya terhadap KPS dan PKS siswa. Data hasil wawancara, observasi dan tes menunjukkan bahwa faktor pendukung KBM sains berbasis KELASS adalah sarana dan prasarana (indoor dan outdoor) yang memadai. Sedangkan kendala utama bagi para guru sains adalah tidak adanya bahan ajar sains yang berorientasi pada eksplorasi lingkungan alam sekitar sekolah untuk mengembangkan mahasiswa KPS dan PKS. Oleh karena itu, perlu dikembangkan bahan ajar sains yang dapat mempermudah guru sains dalam melakukan KBM sains berbasis KELASS.

ABSTRACT

Teaching and learning of science at junior high school level aimed to develop science process skills (SPS) and mastery of science concepts (MSC). Therefore, science learning activities should provide opportunities for the development of SPS and MSC together and inseparable. Teaching and learning of science by exploration of the natural environment around the school (KELASS) deemed capable in providing ample scope for developing student’s SPS and MSC. Therefore, this qualitative research was intended to find out factors supporting and inhibiting implementation of KELASS-based science learning. Interviews, observation, and test results showed that the factors supporting KELASS-based learning were adequate infrastructure quantity (indoor and outdoor). While the main obstacle to the science teachers was the absence of science teaching material oriented to the natural environment exploration around the school to develop the students SPS and MSC. It is therefore necessary to develop science teaching materials that can lead science teachers to conduct KELASS-based science learning.


Keywords


eksplorasi lingkungan alam di sekitar sekolah; keterampilan proses sains; penguasaan konsep sains; exploration of the natural environment around the school; science process skills; mastery of science concepts

Full Text:

PDF

References


Arifin, Z. (2010). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar IPA di Kelas IV SDN 2 Payunga Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. [Online]. Diakses dari: http://www-zainalarifin-html.blogspot.com/2010/02/pemanfaatan-lingkungan-sebagai-sumber.html

Brown, K. (2010) Curriculum for Excellence Through Outdoor Learning. Scotland: Learning and Teaching Minister for Skills and Lifelong Learning.

Carin, A. (1993). Teaching Sience Through Discovery. New York: Macmillan Publishing Company.

Hassard, J. (2005). The Art of Teaching Science, Inquiry and Innovation in Middle School and High School. New York: Oxford University Press.

Hergenhahn, B.R and Olson, M. H. (2008). Theories of Learning, Edisi ketujuh, Terjemahan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Keil, C and Jodi, H. (2009). Improvements in Student Achievement and Science Process Skills Using Environmental Health Science Problem-Based Learning Curricula. Electronic. Journal of Science Education. 13(1). [Online]. Diakses dari: http://ejse.southwestern.edu.

Marijan. (2012). Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai Sumber Belajar Keanekaragaman Tumbuhan Bagi Peserta Didik Kelas Vii Semester 2 SMP Negeri 5 Wates Kulon Progo. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerpan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012.

Ostlund, K. (1992) Science Process Skills: Assessing Hands-On Student Performance. Menlo Park, CA: Addison-Wesley Publishing Company.

Prakash, J (2011). What are the aims of Teaching Science to students?. [Online]. Diakses dari: http://www.preservearticles.com/201105216962/aims-of-teaching-science.html.

Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007, tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboran Sekolah Madrasah. Jakarta: Depdiknas

Rubin, R. (1992). Systematic Modeling versus Learning Cycle: Comparative Effects on Integrated Science Process Skill Achievement. Journal of Research in Science Teaching. 29(7), 715-727.

Todorova, K.Y (2006). Principles of Instruction Design and Their Implementation in Learning Content Creation. Journal of International Research Publication: Volume 1.

Wironoto, H (2012). Pemanfaatan Sumber Belajar Lingkungan Sekitar Sekolah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Gawang 1 Kebonagung Pacitan. [Online]. Diakses dari: library.um.ac.id.




DOI: https://doi.org/10.18269/jpmipa.v19i2.36182

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Pengajaran MIPA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JPMIPA http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmipa/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) or Journal of Mathematics and Science Teaching 

All rights reserverd. pISSN 1412-0917 eISSN 2443-3616

Copyright © Faculty of Mathematics and Science Education (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

 

View JPMIPA Stats