MODEL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ETNOSAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Siti Arfianawati, Sudarmin Sudarmin, Woro Sumarni

Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini menyelidiki pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kimia Berbasis Etnosains (MPKBE) terhadap kemampuan kognitif dan berpikir kritis siswa. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI di salah satu SMA di Kabupaten Rembang. Soal pretes-postes tentang materi hidrolisis garam digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif dan berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata postes dan N-Gain ke-mampuan kognitif dan berpikir kritis kelas yang memperoleh pembelajaran MPKBE lebih baik daripada kelas yang memperoleh pembelajaran konvensional. Uji t menunjukkan bahwa model pembelajaran berpengaruh terhadap rerata postes dan N-Gain kemampuan kognitif dan berpikir kritis (thitung>ttabel). Peningkatan empat aspek kemampuan berpikir kritis dikategorikan sebagai peningkatan tinggi, sedangkan satu aspek dikategorikan sebagai peningkatan sedang. Aspek berpikir kritis “memberikan penjelasan sederhana” meru-pakan aspek dengan peningkatan paling tinggi dengan nilai N-Gain 0,93. Kontribusi penerapan MPKBE terhadap peningkatan kemampuan kognitif dan berpikir kritis siswa berturut-turut adalah 40,1% dan 17,0%.

ABSTRACT

This study investigated Ethnoscience-based Chemistry Learning Model (MPKBE) effect on students’ cognitive and critical thinking ability. Samples were eleventh grader in one of senior high schools in Rembang Regency. Pretest and posttest questions about salt hydrolysis were used to measure cognitive and critical thinking ability. Results suggested that cognitive and critical thinking ability postest average and N-Gain in class obtaining MPKBE were higher than in the class obtaining conventional learning. T-test also showed that learning model affecting cognitive and critical thinking ability posttest and N-Gain score (tcalc.>ttable). Enhancement in four critical thinking aspects were categorized as high while one aspect was categorized as moderate. “Giving simple explanation” aspect was aspect with the highest enhancement with N-Gain value of 0.93. The implementation of MPKBE contribution to cognitive and critical thinking ability enhancements were 40.1% and 17.0%, respectively.


Keywords


Berpikir Kritis; Etnosains; Model Pembelajaran Kimia; Critical Thinking; Ethnoscience; Chemistry Learning Model

Full Text:

PDF

References


Almubarok, M. (2012). Pengembangan Media Internet Melalui Blog (Blogger) Yang Isinya Dapat Melatih Berpikir Kritis Siswa Kelas VII ICP (International Class Program) SMP YPM 1 Taman-Sidoarjo. [Online] http://digilib.uinsby.ac.id.

Anwari, Nahdi, M. S., & Sulistyowati, E. (2016). Biological Science Learning Model Based on Turgo’s Local wisdom on Managing Biodiversity. AIP Conference Proceedings 1708, doi:10.1063/1.4941146

Atmojo, S.E. (2012). Profil Keterampilan Proses Sains dan Apresiasi Siswa terhadap Profesi Pengrajin Tempe dalam Pembelajaran IPA Berpendekatan Etnosains. Jurnal Pendi-dikan IPA Indonesia, Vol. 1, No. 2, hlm. 115-122.

Ennis, R.H. (1985). A Logical Basis for Measuring Critical Thinking Skills. Educational Leadership, Vol. 43, No. 2, hlm. 44-48

Facione, P.A. (2015). Critical Thinking: What It Is and Why It Counts. Hermosa Beach: Measured Reasons LLC.

Gondwe, M., & Longnecker, N. (2014). Scientific and Cultural Knowledge in Intercultural Science Education: Student Perceptions of Common Ground. Research in Science Education, Vol. 45, No. 1, hlm. 117-147.

Hake, R.R. (1998). Interactive-engagement Versus Traditional Methods: A six-Thousand-Student SUrvey of Mechanics Test Data For Introductory Physics Courses. Am. J. Phys. Vol. 66, hlm. 66-74.

Hastuti, T.W. (2014). Kemampuan Berfikir Kritis Siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Pada Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum. [Online] http://UMS ETD-db Repository

Hughes, W., & Lavery, J. (2014). Critical Thinking: An Introduction to the Basic Skills-Seventh Edition, Canadian: Phil-papers.

Kartimi, (2014).Implementation Of Biology Learning Based On Local Science Culture To Improvement Of Senior High School Students Learning Outcome In Cirebon District And Kuningan District. Scientiae Educatia, Vol. 3, No. 2, hlm. 1-10

Khusniati, M., (2014). Model Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal Dalam Menumbuhkan Karakter Konservasi. Indonesian Journal of Conservation, Vol. 3, No. 1, hlm. 67-74.

Lambertus, (2009). Pentingnya Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Matematika di SD. Forum Kependidikan, Vol. 28, No. 2, hlm. 136-142.

Mulnix, J.W., (2012). Thinking Critically about Critical Thinking. Educational Philosphy and Theory Vol. 44, No. 5, hlm. 464-479.

Novak, J.D. (2002). Meaningful Learning: The Essential Factor for Conceptual Change in Limited or Inappropriate Proportional Hierarchies Leading to Empowerment of Learners. Science Education Vol. 86, No. 4, hlm. 548-571.

Pinarbasi, T. (2007). Turkish Undergraduate Students’ Misconceptions on Acid and Bases. Journal of Baltic Science Education Vol. 6, No. 1, hlm. 23-34.

Rahayu, W. E., & Sudarmin. (2015). Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Etnosains Tema Energi dalam Kehidupan untuk Menanamkan Jiwa Konservasi Siswa. Unnes Science Education Journal, Vol. 4, No. 2, hlm. 920-926.

Rai, K. (2001). It Begins with the People: Community Development and Indigenous Wisdom. Adult Learning Vol. 13, No. 1, hlm. 14-17.

Rosyidah, A.N., Sudarmin, & Siadi, K. (2013). Pengembangan Modul IPA Berbasis Etnosains Zat Aditif Dalam Bahan Makanan untuk Kelas VIII SMP Negeri 1 Pegandon Kendal. Unnes Science Education Journal Vol. 2, No. 1, hlm. 133-139.

Sudiana, I.M., & Surata, I.K. (2010). IPA Biologi Terintegrasi Etnosains Subak untuk Siswa SMP: Analisis tentang Pengetahuan Tradisional Subak yang Dapat Diin-tegrasikan dengan Materi Biologi SMP. Suluh Pendidikan Vol. 8, No. 2, hlm. 43-51.

Suastra, I.W. & Tika, K. (2011). Efektivitas Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal untuk Mengembangkan Kompetensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal di SMP. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Vol. 5, No. 3, hlm. 258-273.

Sudarmin. (2014). Pendidikan Karakter, Etnosains dan Kearifan Lokal (Pertama ed.). Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

Suputra, W., Sedanayasa, G. & Dibia, I. K. (2013). Pengaruh Model GI (Group Investigation) Berorientasi Kearifan Lokal Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis SD Negeri Di Desa Sinabun. E-Journal Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 3.

Winarni, E. W. (2013). Perbandingan Sikap Peduli Lingkungan, Keterampilan Proses, dan Pemahaman Konsep Antara Siswa pada Pembelajaran IPA Menggunakan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) dan Ekspositori di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah PGSD FIP UNJ, Vol. 5, No. 1, hlm. 145-153.




DOI: https://doi.org/10.18269/jpmipa.v21i1.36256

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Pengajaran MIPA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JPMIPA http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmipa/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) or Journal of Mathematics and Science Teaching 

All rights reserverd. pISSN 1412-0917 eISSN 2443-3616

Copyright © Faculty of Mathematics and Science Education (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

 

View JPMIPA Stats