PRE-SERVICE MATHEMATICS TEACHERS’ SYMBOL SENSE BEHAVIOR: THE CASE OF EQUATIONS

Abstract

Symbol sense refers largely to an ability to give meaning and to see important structures in symbols, expressions, formulas, and equations. This ability shows an algebraic proficiency in dealing with symbolic representations and is considered important for pre-service mathematics teachers for their future careers. This study aims to investigate pre-service mathematics teachers’ symbol sense ability when dealing with equations. To do so, we set up a qualitative case study. First, after conducting a literature study, we designed symbol sense tasks according to symbol sense characteristics on the topic of equations. Second, we administered an individual written test involving 31 pre-service mathematics teachers (18-19-year-old) at the beginning of the School Mathematics course. Third, we analyzed written work using a symbol sense perspective. The results showed that about two-thirds of the participants lacked symbol sense since they tend to use more procedural strategies than symbol sense strategies in solving equations.

ABSTRAK

Kepekaan simbol secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memaknai dan melihat struktur penting dalam simbol, bentuk aljabar, rumus, dan persamaan. Kemampuan ini menunjukkan kecakapan aljabar dalam menghadapi representasi simbolik dan dipandang penting sebagai bekal bagi calon guru matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kepekaan simbol calon guru matematika ketika menyelesaikan persamaan. Untuk mencapai tujuan ini, kami melakukan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, setelah melakukan studi literatur, kami mendesain soal-soal kepekaan simbol sesuai dengan karakteristik kepekaan simbol pada topik persamaan. Kedua, kami mengadakan tes tertulis individu yang melibatkan 31 calon guru matematika (18-19 tahun) di permulaan perkuliahan Matematika sekolah. Ketiga, berdasarkan hasil tes, kami menganalisis pekerjaan tertulis calon guru tersebut menggunakan perspektif kepekaan simbol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar dua pertiga dari jumlah peserta yang terlibat dalam tes tertulis kurang memiliki kepekaan  simbol karena mereka cenderung menggunakan strategi prosedural daripada strategi kepekaan simbol dalam menyelesaikan persamaan.